Salin Artikel

Cerita Polisi Korban Speedboat Terbalik di Perairan Nunukan, Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Duka

NUNUKAN, KOMPAS.com – Speedboat regular SB Riyan yang memuat 30 penumpang dengan rute Tarakan – Sembakung Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terbalik di perairan Sembakung Senin (7/6/2021) sekitar pukul 13.28 Wita.

Peristiwa ini menewaskan 5 penumpang dan 1 orang masih dalam pencarian.

Duka demikian terasa, terlebih 3 korban yang meninggal dunia masih anak anak.

Selain itu, ternyata speedboat juga memuat keluarga calon pengantin yang akan menikah di hari naas tersebut.

‘’Ada rekan kami bernama Briptu Abdus Syukur, anggota Polsek Lumbis yang akan menikah di Desa Atap Kecamatan Sembakung. Dia ikut menjadi korban dalam peristiwa itu,’’ujar Kapolsek Sembakung Iptu Klarus Silalahi, dihubungi Selasa (8/6/2021).

Klarus menjelaskan, Briptu Abdus Syukur membawa kedua orangtuanya untuk hadir menjadi saksi di hari bahagianya tersebut.

Sayangnya, ayahnya La Doala, tak memiliki kesempatan melihat kebahagiaan anaknya. Ia tewas dalam kecelakaan tersebut.

‘’Pernikahan tetap berlangsung malam harinya karena sudah direncanakan jauh jauh hari. Pernikahan berlangsung di tengah duka,’’tambahnya.

Saat ini, Kepolisian Sektor Sembakung telah mengamankan motoris speedboat bernama Pujianto (45). Polisi akan mendalami lebih jauh bagaimana kecelakaan maut tersebut terjadi.

Polisi akan memeriksa legalitas kapal, kelayakan, sampai dugaan over kapasitas yang menjadi sebab kecelakaan terjadi.

‘’Pengakuan motoris speedboat, dia menabrak papan sehingga perahu terbalik. Memang sungai Sembakung baru banjir, banyak material kayu yang hanyut, kita akan dalami semua itu,’’katanya lagi.


Diselamatkan warga yang lewat

Ada sosok pahlawan di balik kecelakaan maut tersebut. Warga Sembakung bernama Baharin inilah yang berinisiatif memberikan pertolongan dengan menarik speedboat ke pinggir dan mengevakuasi semua penumpang.

Saat kejadian, kata Baharin, ia bersama kedua rekannya Yusuf dan Amat menaiki perahu ketinting hendak menuju perusahaan tempat mereka bekerja.

Untuk mengusir jenuh di jalan, mereka menikmati perjalanan sembari memancing ikan di pinggiran sungai.

‘’Saat itulah kami lihat speed itu berbelok dan terbalik. Kami cepat cepat tolong, kami tarik speed ke pinggir lalu segera mengeluarkan para penumpang yang terjebak di dalam speed,’’katanya.

Kondisi speedboat yang terbalik membuat sebagian besar penumpang kesulitan keluar. Faktor itu pula yang mengakibatkan 5 penumpang meninggal dunia.

‘’Waktu kami keluarkan sudah 5 penumpang yang meninggal. Kalau 1 orang yang masih dicari, kemungkinan hanyut waktu kami tarik speedboat ke pinggir. Arus sungainya memang deras di sini,’’lanjutnya.

Baharin saat itu panik dan bingung harus meminta bantuan ke mana. Apalagi dia sedang tidak memiliki pulsa telepon.

Ia pun terus berusaha menghubungi saudaranya bernama Khasim di Malinau dengan cara miscall.

Beruntung, Khasim cepat merespon dan menelepon Baharin. Setelah mendengar cerita kecelakaan, Khasim langsung melaporkan peristiwa tersebut ke SAR Tarakan.

‘’Jarak lokasi kejadian dengan kota memang cukup jauh, butuh waktu berjam-jam. Jadi yang penting kami selamatkan dulu penumpang, ndak kami pedulikan barang barang mereka. Apalagi suara teriakan dan tangis, nyaring betul kami rasa,’’kata Baharin.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/08/101231278/cerita-polisi-korban-speedboat-terbalik-di-perairan-nunukan-gelar-resepsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke