214 Warga Mengungsi Pasca-longsor Cibokor Cianjur

Para korban selamat itu kini tinggal sementara di sebuah madrasah di Kampung Cibitung Muara yang berjarak 2 kilometer dari lokasi bencana.

Salah seorang warga, Mi’ah (65) menuturkan, tidak sempat menyelamatkan barang miliknya saat longsor terjadi.

“Belakang rumah hancur kena pohon. Sekarang mengungsi dulu,” kata Mi’ah kepada Kompas.com, Jumat (4/6/2021) sore.

Mi’ah yang ditemui di lokasi bencana berupaya mengais barang di dalam rumahnya yang sekira bisa diselamatkan.

“Barang-barangnya tertimbun lumpur, pada rusak,” ujar dia.

Mi’ah mengaku tak tahu sampai kapan tinggal di pengungsian. Ia pun berencana kembali ke rumahnya jika situasi sudah dirasa aman.

“Takut juga apalagi longsor begini. Tapi, mau bagaimana lagi, sudah 30 tahun tahun tinggal di sini. Kalau pindah juga, kemana,” ucapnya.

“Saat itu kondisi hujan deras. Saat melihat potensi (longsor), warga berupaya menyelamatkan diri, sehingga tidak ada korban jiwa saat longsor terjadi,” kata Bambang kepada Kompas.com di lokasi bencana, Jumat sore.

Sejauh ini, terdata ada 5 rumah yang rusak berat karena tertimbun material longsor berupa lumpur, pohon dan bebatuan.

“Untuk rusak ringan ada 12 rumah. Taksiran kerugian materi ratusan juta rupiah,” ujar Bambang.

Sementara Camat Cibeber, Ali Akbar menyebutkan, seluruh warga yang tinggal di lokasi bencana telah dievakuasi ke tempat pengungsian sementara.

Namun, para pengungsi saat ini membutuhkan ketersediaan makanan, pakaian, masker, dan perlengkapan sehari-hari, seperti selimut dan popok bayi.

“Soalnya ada lima orang yang masih punya bayi. Pengungsi anak-anak dan balita juga ada sebagian,” ujar dia.

Pihaknya akan segera mendirikan dapur umum di lokasi pengungsian.

“Kita akan pastikan pasokan sembako dan kebutuhan untuk pengungsi aman,” ucap Ali.

Sebelumnya, tebing setinggi 70 meter longsor dan menerjang permukiman penduduk di Kampung Cingkeuk, Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (4/6/2021) dini hari.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, 5 rumah hancur tertimbun material longsor dan belasan lainnya rusak.

Petugas gabungan dari BPBD, TNI/Polri, perangkat kecamatan dan desa setempat serta unsur lainnya telah megevakuasi penduduk kampung tersebut.

Saat ini, warga korban longsor ditampung sementara di sebuah madrasah milik Pondok Pesantren Assalam yang berjarak 2 kilometer dari lokasi bencana.