Salin Artikel

Hari Pertama Ngantor di Kelurahan, Eri Cahyadi Banyak dengar Curhat Warga, Apa Saja?

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merealisasikan janjinya berkantor di kelurahan.

Pada Kamis (20/5/2021), Eri Cahyadi berkantor di Kelurahan Bubutan. Kemudian, siang harinya bergeser ke Kelurahan Krembangan Selatan.

Kegiatan berkantor di kelurahan itu bertujuan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung.

Selain itu, Eri ingin mengetahui pelayanan masyarakat serta memotivasi kinerja aparat di tingkat kelurahan.

Setiap hari, Eri Cahyadi berkantor di dua kelurahan. Kelurahan pertama akan di mulai sejak pukul 09.00 WIB-12.00 WIB, kemudian untuk kelurahan kedua akan dimulai pukul 13.00-15.00 WIB.

Nantinya, dia akan keliling berkantor di 154 kelurahan yang tersebar di 31 kecamatan se-Surabaya.

Di hari pertama berkantor di kelurahan, Wali Kota Eri mendatangi kantor Kelurahan Bubutan dan Krembangan Selatan.

Sejak pagi pukul 09.00 WIB, dia didampingi jajarannya intens membahas apa saja yang biasanya menjadi kendala dalam melayani publik. 

Setiba di lokasi, Eri menyapa warga di ruang loket pelayanan. Dia bertanya kepada warga yang sedang terlihat antre di depan loket, lalu menawarkan bantuan apabila dirasa ada keluhan dalam memberikan pelayanan publik.

Tanpa menunggu lama, kesempatan emas itu langsung dimanfaatkan oleh sejumlah warga. Salah satunya adalah Marlen ES Kamagie.

Perempuan yang berdomisili di Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan itu, mempertanyakan kendala yang dialaminya, yakni permasalahan terkait ahli waris.

Setelah mendengarkan rentetan cerita dari Marlen, Eri menelepon Pengadilan Negeri meminta bantuan mengatasi persoalan itu.

Dalam keterangan yang disampaikan Marlen, dia hendak mengurus ahli waris di mana suaminya telah meninggal dunia. 

"Alhamdulillah setelah beliau (Marlen) bercerita detail lalu kami rapatkan dengan kelurahan, Dispendukcapil dan bagian organisasi. Akhirnya, kami temukan solusi yang tepat. Seorang pemimpin itu harus bisa melakukan inovasi yang tujuannya mencari jalan keluar untuk warganya," kata Eri, di Kelurahan Bubutan, Kamis (20/5/2021).


Selain itu, persoalan kedua, datang dari Erling, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Salah satu petugas TKSK menceritakan terdapat warga yang mengalami gangguan jiwa.

"Saya ngurus permakanan karena KTP dan KK-nya hilang. Saya yang bantuin permakanannya. Nama warga itu, Ibu D (80) dan anaknya S (60)," kata Erling.

Keduanya, sempat akan dibawa ke rumah sakit jiwa. Namun, warga tersebut menolak untuk dibawa keluar rumah untuk mendapatkan perawatan.

"Stres, sudah dibawa ke RSJ terus diambil sama ibunya. Tadinya ibunya enggak stres, terus jadinya gitu. Tadi Pak Eri tanya, kalau sakit sama siapa? Saya bilang warga sama saya yang bantu. Tugas saya di kampung bantuin warga," ujar dia.

Pada saat yang sama, Eri mendatangi dan meninjau kediaman warga tersebut dan memberikan intervensi.

"Puskesmas datang juga supaya bisa kami rawat dan rumahnya kami intervensi, sebab harus diperbaiki. Saya meminta maaf kalau ternyata dalam memberikan pelayanan, masih ada yang kurang tepat. Sekalipun memang tidak ada yang sempurna," kata Eri kepada warga.

Eri meminta, apabila ada suatu kejadian kasuistik maka, wajib segera koordinasi kepada pihak terkait untuk dicarikan solusi.

Ini menjadi penting dilakukan, agar warga segera tertolong dan memperoleh jalan keluar dengan tepat dan cepat.

"Pelayanan ini akan terus kami perbaiki setiap hari. Kami juga akan meningkatkan kemampuan staf kami yang ada di kelurahan maupun kecamatan," tutur Eri.

Sementara itu, di Kelurahan Krembangan, kedatangan Eri sudah ditunggu-tunggu oleh sejumlah warga.

Secara bergantian, satu per satu warga masuk ke ruangan untuk mencurahkan keluh kesahnya terkait kesulitan yang tengah dihadapi.

Di antaranya, ada warga yang ingin diikutsertakan sebagai warga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), pengurusan surat ahli waris, pelayanan kesehatan hingga persoalan-persoalan administrasi kependudukan yang tengah mereka alami.


Ketika salah seorang warga membahas pelayanan kesehatan, Eri langsung menghubungi dinas terkait dan mendapatkan jalan keluar.

Tak terasa hampir 10 orang yang pada sore itu mendapatkan solusi dan jalan keluar.

Eri juga memastikan setelah mengetahui detail berbagai persoalan masyarakat, ke depan ia akan memperbarui beberapa peraturan yang dituangkan dalam Peraturan Wali Kota (Perwali).

Salah satunya seperti kasus yang banyak ditemui pada hari ini adalah persoalan ahli waris.

"Yang jelas perwali dengan waris. Jelas ini masalahnya banyak. Terus dengan perwali pelayanan. Nanti pelayan publik ada di sini," kata Eri.

Rencananya, setiap hari Eri terus berkantor di kelurahan yang tersebar se-Surabaya secara bergiliran.

Pada Jumat (21/5/2021) besok, Eri akan berkantor di Kelurahan Ngagel Rejo dan Kelurahan Kertajaya.

"Besok kita dua lokasi lagi, begitu seterusnya, Warga yang ingin ketemu saya langsung datang saja. Tidak perlu membuat janji, panjenengan bisa menemui saya di kantor kelurahan," tutur Eri.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/20/232040878/hari-pertama-ngantor-di-kelurahan-eri-cahyadi-banyak-dengar-curhat-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke