Salin Artikel

Kisah Pemudik, Mulai dari Jalan Kaki, Mengumpet di Bak hingga Berdalih Naik Angkot

Beragam upaya dilakukan para pemudik untuk menembus titik penyekatan yang dijaga oleh polisi dan petugas gabungan.

1. Mudik jalan kaki

Satu keluarga nekat melakukan mudik dari Gombong, Jawa Tengah, menuju Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Pria bernama Dani nekat mudik berjalan kaki bersama istri dan dua anak balitanya.

Pada Jumat (7/5/2021), Dani dan keluarganya tiba di Ciamis, Jawa Barat.

Keluarga ini mengaku sudah berjalan kaki selama 6 hari.

Selama perjalanan, mereka beristirahat di pom bensin maupun masjid yang ditemui.

Dani dan keluarganya terpaksa berjalan kaki dari Gombong ke Bandung, karena tak punya ongkos untuk pulang.

Sebelumnya, Dani bekerja di tempat konveksi di Gombong.

"Namun sekarang sudah tak lagi kerja, jadi memutuskan untuk pulang ke Bandung," kata dia.

2. Mengumpet di bak

Petugas Kepolisian Kawasan Laut Gilimanuk, Bali, memergoki truk yang ternyata memuat pemudik dan sepeda motornya di pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (6/5/2021), sekitar pukul 12.40 WITA.

Pemudik tersebut akhirnya diminta putar balik, lantaran larangan mudik telah diberlakukan.

Pemudik bernama Muhamad Alfan (29) awalnya sempat menangis karena merindukan sang anak di kampung halamannya.

Dia pun nekat menumpang dan bersembunyi di bak truk untuk bisa kembali ke tempat asalnya di Jember, Jawa Timur, Kamis.

Muhamad Alfan mengaku baru menerima gaji dan ingin pulang bertemu anaknya yang sakit.

"Anak saya sakit dan baru dapat gaji. Saya juga setahun ini belum pulang," kata dia, seperti dilansir Tribun Bali.


3.Berdalih naik angkot

Dua orang pemudik kedapatan menumpang angkot untuk melintasi wilayah perbatasan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Mereka terjaring penyekatan petugas gabungan di rest area Citarum, Haurwangi, yang merupakan wilayah perbatasan Cianjur-Bandung Barat, Kamis.

Kendati penumpang itu sempat berdalih bukan pemudik, petugas meyakini bahwa mereka adalah pemudik yang hendak pulang kampung dengan cara menumpang angkot perbatasan.

"Mungkin sengaja naik angkot biar dikira penumpang biasa. Tapi, dari penampilannya juga sudah kentara itu, mereka pemudik," tutur Perwira Pos Penyekatan Haurwangi AKP Acanana Suryadi.

Oleh petugas, mereka pun diminta kembali karena tidak membawa dokumen kelengkapan.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/07/165037578/kisah-pemudik-mulai-dari-jalan-kaki-mengumpet-di-bak-hingga-berdalih-naik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke