Salin Artikel

Sosok Nani Pengirim Sate Beracun di Mata Tetangga, Jarang Bergaul dan Sering Pulang Malam

Di salah satu rumah bercat hijau dalam dusun itu, Nani sudah tinggal selama tujuh bulan.

Kini rumah yang terdapat beberapa pot tanaman hias tampak kosong.

Eni Wulandari (50) yang tinggal di sebelah rumah Nani, mengenal sosok perempuan 25 tahun itu dengan panggilan Nana.

Dalam keseharian, Nani tidak sering bergaul dengan warga sekitar karena sibuk dengan pekerjaannya.

"Setahu saya Mbak Nana (panggilan Nani di rumahnya) kerja di kosmetik pulangnya malam. Berangkat pagi pulangnya malam," kata Eni ditemui di rumah Nani, Selasa (4/5/2021).

Nani disebut sudah berangkat kerja pada sekitar 09.30 WIB dan baru pulang ke rumah pada sekitar 21.30 WIB.

Meski tampak sibuk, menurut Eni, Nani tetap sering berkomunikasi dengan tetangganya lewat telepon atau pesan singkat.

"Dia mau sosialisasi ikut di kampung tapi karena kesibukannya. Ikut arisan, tapi memang enggak bisa berangkat. Ikut tiga kali ini," ucap Eni.

Eni juga mengatakan, ada sosok Tomy yang beberapa kali datang ke rumah Nani. Laki-laki itu diperkenalkan Nani ke tetangga sebagai suaminya.

Hal senada juga disampaikan Ketua RT 3 Cempokojajar Agus Riyanto. Nani dan Tomy disebut pernah menemuinya.

"Dulu itu waktu silaturahmi ke tempat saya. Pak Tomy sama Mbak Nani sini laporan. Terus Mbak Nani menelepon orangtuanya. Orangtuanya telepon ke saya 'nitip anak saya mau tinggal di situ'. Oh iya bu Insya Allah siap. Ibunya bilang sudah nikah secara agama," ucap Agus.


Sedangkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bantul AKP Ngadi mengatakan, belum tahu informasi soal adanya pernikahan Tomy dan Nani.

"Nanti akan kita dalami benar apa tidaknya," kata Ngadi kepada wartawan di Mapolres Bantul.

Tomy yang disebut bertugas sebagai penyidik di Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Yogyakarta juga belum diperiksa.

Sebagai informasi, Nani mengirimkan paket sate yang mengandung racun potasium sianida untuk Tomy pada Minggu (25/4/2021).

Namun, Tomy menolak paket itu dan dibawa pulang oleh Bandiman, ojek online yang mengantarkannya.

Sate itu belakangan dimakan Bandiman bersama anak dan istrinya untuk berbuka puasa.

Tidak lama setelah itu, anak Bandiman tersungkur. Sedangkan istrinya muntah-muntah.

Saat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta, nyawa anak Bandiman sudah tidak terselamatkan.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/04/165417578/sosok-nani-pengirim-sate-beracun-di-mata-tetangga-jarang-bergaul-dan-sering

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke