Salin Artikel

Sileri, Kawah Terganas di Dieng, Letusan Tahun 1944 Lenyapkan Desa dan Renggut 117 Nyawa

Saat erupsi, Kawah Sileri mengeluarkan material batu dan lumpur, tapi tidak megeluarkan gas.

Muntahan material batu meluncur sejauh 100 meter hingga 200 meter. Sedangkan material lumpur meluncur kurang dari 400 meter.

Hal tersebut disampaik oleh Pengamat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Api Dieng, Surip.

"Ketinggian asap tidak jelas, karena kondisi gelap, kemungkinan sekitar 80 meter," ujar Surip.

Tercatat, Kawah Sileri erupsi pada pada Minggu, 8 April 2018 sekitar pukul 11.21 WIB.

Saat itu semburan lumpur, kerikil. dan gas setinggi 50 meter bergerak mengarah dari sisi timur bibir kawah.

Sementara itu letusan Kawah Seleri juga terjadi pada Minggu, 2 Juli 2017  pukul 11.54 WIB. Saat itu ada 20 pengunjung yang luka-luka karena terjatuh saat melarikan diri.

Namun Kawah Sileri dikenal sebagai kawah yang paling ganas. Dalam sejarahnya, erupsi Kawah Sileri yang paling banyak memakan korban jiwa.

Pada 4 Desember 1944, tercatat Kawah Sileri pernah mengalami erupsi dan sedikitnya 117 orang terenggut nyawanya.

Di sumber lain menyebut saat Sileri erupsi 1944, ada 59 orang yang tewas dan 55 orang lainnya menghilang.

Kala itu, Kawah Sileri mengeluarkan suara dentuman keras disertai semburan lumpur yang menewaskan puluhan orang.

Setelah tragedi 1944, sejarah kelam kembali terulang di Kawah Sileri tepatnya pada 13 Desember 1964.

Saat itu satu kampung yang bernama Jawera hilang akibat erupsi Sileri yang bertipe freatik eksplosif. Tercatat 114 orang tewas terenggut oleh letusan Sileri.

Sekarang prasasti peristiwa tersebut bisa dilihat di sekitar gerbang masuk komplek wisata kawah.

"Dari cerita senior yang ada di pos pemantauan ini, konon materi letusan Sileri tahun 1964 yang berupa batu seukuran kepalan tangan terlempar sampai di sini (pos), yang jaraknya sekitar dua kilometer,” ujar Surip.

Surip mengatakan, gejala vulkanik yang terjadi adalah potensi alamiah yang terjadi di setiap kawah.

Ia juga menjelaskan hingg saat ini, belum ada teknologi yang dapat memprediksi secara pasti, kapan kawah-kawah di Dieng Plateau akan mengeluarkan erupsi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis : Fadlan Mukhtar Zain, M Iqbal Fahmi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Shierine Wangsa Wibawa)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/30/150500578/sileri-kawah-terganas-di-dieng-letusan-tahun-1944-lenyapkan-desa-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke