Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Melacak Jejak "Si Monster Laut" KRI Nanggala-402 | "Doain Selamat, Dek..."

KOMPAS.com - Berita insiden hilangnya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 di Perairan Bali menjadi sorotan utama pembaca di hari kemarin.

Perjuangan dan upaya tim penyelamat gabungan untuk mencari keberadaan kapal selam yang memiliki julukan "monster laut" itu terus diikuti perkembangannya oleh masyarakat.

Selain itu, berita tentang keluarga para kru KRI Nanggala-402 juga menyita perhatian.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Saat jumpa pers, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, cadangan oksigen di kapal selam KRI Nanggala-402 hanya bisa bertahan selama 72 jam dalam kondisi black out.

Kondisi itu, membuat TNI serta tim penyelamat gabungan berpacu dengan waktu untuk segera melacak keberadaan KRI Nanggala-402.

"Apabla kondisi black out mampu 72 jam, kurang lebih 3 hari. Jadi saat kemarin hilang kontak jam 3, bisa sampai hari Sabtu jam 3, sehingga 72 jam. Mudah-mudahan segera ditemukan sehingga cadangan oksigen masih ada," ujar Yudo saat konferensi pers, Kamis (22/4/2021).

Berda Asmara menceritakan kesedihannya saat mengetahui KRI Nanggala-402 hilang kontak di Perairan Bali.

Bagaimana tidak, dirinya teringat saat terakhir suaminya, Serda Mes Guntur Ari Prasetya, awak KRI Nanggala-402, pamit bertugas.

"Seperti biasa, pamitan mau berangkat layar, cuma bilang doain selamat dek," cerita Berda, dengan suara terbata-bata, seperti dilansir dari Surya.co.id, Kamis (22/4/2021).

Puluhan jurnalis menggelar aksi damai di kantor wali kota Medan. Aksi massa mengatasnamakan Forum Jurnalis Medan (FJM) ini adalah protes terhadap dugaan intimidasi verbal dan penghalangan tugas jurnalis untuk mendapat informasi yang dinilai sebagai bentuk-bentuk pembungkaman terhadap kemerdekaan pers.

Wali Kota Medan Bobby Nasution akhirnya pun menanggapi aksi tersebut.

“Kalau teman-teman wartawan ingin melakukan doorstop di kantor wali kota, kita sudah sediakan tempatnya. Kita juga sediakan satu unit mobil Hiace untuk jurnalis yang ingin ikut meliput. Ikuti saja saya, kalau sidak akan saya kasi tahu. Jika dari awal saya beri tahu, nanti nggak jadi sidaknya,” kata Bobby.

Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Kerinci, Jambi, segera bertindak dengan mendatangi lokasi 32 warga terkonfirmasi positif Covid-19 usai melakukan pemakaman tanpa prokes.

Pemerintah setempat pun segera melakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan menutup akses masuk desa selama 14 hari.

Penutupan mulai 19 April hingga 2 Mei 2021. Semua masyarakat desa ini memang belum pernah menerima vaksin.

"Kita lakukan PPKM selama 14 hari agar kasus tidak semakin meluas," kata Penjabat sementara Sekretaris Daerah Kerinci, Asraf melalui sambungan telepon, Kamis (22/4/2021).

Suasana rumah Komandan KRI Nanggala-402, Letkol Laut (P) Heri Oktavian, di Kompleks Kenjeran, Sukolilo Baru, Surabaya, terlihat sepi.

Dikutip dari Surya.co.id, salah satu di antara laki-laki itu bernama Jamain, mertua Letkol Laut Heri Oktavian.

Ia dan keluarga mengaku sedang menanti kepastian dari pihak berwenang terkait kondisi Letkol Heri.

"Mohon maaf kami belum bisa informasikan apa-apa. Minta doanya saja. Kami harap yang terbaik," ujarnya, Kamis (22/4/2021).

(Penulis: Kontributor Jambi, Suwandi | Editor: Abba Gabrillin, Dheri Agriesta, Robertus Belarminus, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/23/051100078/-populer-nusantara-melacak-jejak-si-monster-laut-kri-nanggala-402-doain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke