Salin Artikel

Penyintas Tanah Bergerak di Sukabumi Merasakan Guncangan Gempa

Bahkan, beberapa warga sempat berhamburan keluar rumah.

"Saya lagi mau ke kamar mandi, merasakan ada guncangan ya langsung keluar rumah," ujar Suparman (55) kepada Kompas.com di Dusun Ciherang.

Suparman awalnya menduga guncangan berasal dari tanah longsor atau tanah ambles di kampungnya.

Sebab di sekitar rumahnya ada amblesan tanah sedalam 8-9 meter.

"Saya kira tanah ambles besar atau di bawah ada yang longsor," ujar Suparman.

Hal senada dikatakan warga lainnya, Yosep (18). Dia merasakan guncangan gempa cukup kuat saat tertidur lelap di rumahnya.

"Lagi tidur Pak, merasakan guncangan langsung keluar rumah saja," kata Yosep.

"Kirain tanah ambles atau longsor besar," ujar Yosep.


Mulyadi alias Parjo (51) penyintas yang juga menjadi relawan bencana merasakan guncangan gempa saat duduk di depan warung.

Dia terkejut karena dinding warung yang digunakan untuk bersandar, tiba-tiba bergoyang.

"Gempa Bang," ucap Parjo saat beristirahat di salah satu warung kelontong.

Berdasarkan situs web Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan magnitudo 5,1 terjadi di Bayah, Banten.

Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/14/155050278/penyintas-tanah-bergerak-di-sukabumi-merasakan-guncangan-gempa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke