Salin Artikel

Antisipasi Harga Sembako Naik Selama Ramadhan, Ini yang Dilakukan Pemkot Surabaya

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan, Pemkot Surabaya akan berusaha menstabilkan harga pokok.

Pasalnya, harga bahan pokok sering naik pada Ramadhan hingga Lebaran.

"Oleh karena itu, kami akan terus berusaha untuk menstabilkan harga itu, jangan sampai harganya naik atau bahkan stoknya habis. Jadi, semua jajaran di Pemkot Surabaya bersinergi dan bergandeng tangan untuk terus menstabilkan harga selama Bulan Ramadhan hingga Idul Fitri," kata Armuji saat dikonfirmasi, Rabu (14/4/2021).

Menurut Armuji, ada beberapa program yang sudah dijalankan oleh beberapa dinas di Pemkot Surabaya. Salah satunya adalah operasi pasar yang sudah dimulai sejak Senin.

"Operasi pasar ini bukan berjualan barang di pasar, tapi di RT/RW yang sudah ditunjuk oleh kecamatan, sehingga kebutuhan mereka didekatkan dan mereka tidak perlu jauh-jauh membeli kebutuhannya," kata dia.

Operasi pasar dinilai akan sangat membantu beban hidup warga Kota Surabaya. Apalagi harga barang-barang yang dijual saat operasi pasar itu di bawah harga pasaran.

Armuji mengaku tak heran jika setiap operasi pasar selalu diserbu warga. Selain operasi pasar, kata Armuji, pemkot juga melakukan sidak pasar.

Hal ini penting dilakukan untuk mengecek langsung harga dan stok barang di pasaran.

"Sehingga kalau memang stoknya sudah mulai menipis, bisa dicarikan solusi bersama-sama," ujar Armuji.

Ia menegaskan, hingga saat ini harga sembako di Kota Surabaya masih stabil semua dan tidak ada kenaikan yang signifikan atau masih dalam kategori wajar.

"Jadi, sampai saat ini rata-rata masih stabil semuanya," kata Armuji.


Operasi dan sidak pasar

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, selama Ramadhan pihaknya akan menggelar operasi pasar di 31 kecamatan di Kota Surabaya.

Sebenarnya, kata Wiwiek, ada dua program yang dilakukan untuk menstabilkan harga selama Ramadhan, yaitu operasi pasar di 31 kecamatan dan sidak yang sudah berjalan.

Setiap kecamatan akan ada dua titik operasi pasar. Namun, apabila ada permintaan tambahan dari pihak kecamatan, ia akan menambah titik operasi pasar.

"Jadi, apabila ada kecamatan yang meminta untuk menggelar operasi pasar di beberapa titik, kita penuhi. Sampai saat ini sudah ada sekitar lima kecamatan yang meminta tambahan titik operasi pasar, yaitu Kecamatan Tandes, Sukolilo, Wonocolo, Karang Pilang, dan Rungkut," ujar dia.

Menurut Wiwiek, komoditi yang biasa dijual berbeda-beda setiap titik, disesuaikan dengan data Disdag tentang kebutuhan warga di lokasi operasi pasar.

Namun, biasanya yang dijual pada saat operasi pasar itu adalah beras, minyak, gula, telur, bawang putih, bawang merah, ayam, cabai rawit, dan sayuran.

"Harganya sama atau bahkan lebih murah dari pasaran. Kami menjual gula Rp 11.800 dan beras setiap kilogramnya hanya Rp 9.200, komoditi yang lain juga di bawah harga pasar," ujar dia.

Wiwiek juga memastikan, harga sembako di Kota Surabaya masih stabil hingga saat ini.

"Kalau ada yang mengatakan bahwa harga daging naik, itu sebenarnya tidak demikian. Jadi kalau masuk pasar lalu ketemu dengan harga daging Rp 110.000, itu berarti daging yang yang sudah bagus, lemak-lemaknya sudah dihilangkan, dan itu tidak ada kenaikan selama seminggu atau sebulanan ini," tegas dia.

Ia menambahkan, dalam setiap operasi pasar, antusiasme masyarakat sangat tinggi. 

"Jadi, antusiasme warga pasti sangat tinggi, bahkan kira-kira mencapai 80 persen, karena kita dekatkan dengan warga, sehingga mereka tidak perlu membeli jauh-jauh kebutuhannya," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/14/151004878/antisipasi-harga-sembako-naik-selama-ramadhan-ini-yang-dilakukan-pemkot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke