Salin Artikel

Mulai Dapat Pesanan, Perajin Bedug di Banyumas: Tahun Lalu Cuma Satu

KOMPAS.com - Lebaran tahun ini, perajin beduk di Banyumas, Jawa Tengah, bisa bernapas lega.

Pasalnya, meskipun kondisi perekonomian belum pulih benar karena pandemi Covid-19, pesanan mulai datang.

Hal ini berbeda dengan tahun pertama wabah pandemi menyerang Indonesia.

"Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan pemesanan beduk. Tapi karena masih pandemi, peningkatan baru 50 persen dari biasanya," ujar Taufik Amin, seorang perajin beduk di Desa Keniten.

Taufik lalu menceritakan, tahun lalu dirinya hanya mendapat satu orderan beduk.

Pasalnya, saat itu kegiatan masjid untuk sementara dilarang selama pandemi.

"Tahun kemarin berhenti total, karena pandemi. Cuma ada order satu menjelang Lebaran. Tidak ada order dari masjid, karena tidak ada tarawih di masjid," katanya.

Taufik menyediakan bedug dengan ukuran diameter bervariasi, antara 40 cm, 60 cm, 1 meter, hingga 1,5 meter.

"Harganya mulai dari Rp 2 juta sampai yang paling besar pernah buat dengam harga Rp 45 juta," ujar Taufik.

Taufik mengatakan, beduk buatannya menggunakan bahan kayu trembesi. Sedangkan untuk kulitnya menggunakan kulit sapi atau domba.

Alasannya memilih bahan kayu itu adalah untuk daya tahan bedug tersebut.

"Beduk buatan kami bisa bertahan 15 tahun," kata Taufik.

(Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/14/050500578/mulai-dapat-pesanan-perajin-bedug-di-banyumas--tahun-lalu-cuma-satu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke