Salin Artikel

Cerita Pujiati Korban Gempa, Lemas Seketika Saksikan Rumahnya Ambruk di Depan Mata

Saat gempa mengguncang, Pujiati sedang duduk di depan rumahnya. Dia lari menjauh saat merasakan guncangan gempa.

"Saya duduk di depan pintu sama anak putu (cucu). Waktu ada grek-grek (guncangan gempa) kan agak banter, keluar semua," katanya, Minggu (11/4/2021).

Tidak lama setelah menjauh dari rumahnya, Pujiati menyaksikan rumahnya yang tiba-tiba ambruk.

"Ada di sini (depan rumah) terus ada getaran lagi banter. Terus ambruk," katanya.

Lemas, kini Pujiati tak punya apa-apa

Selama ini, rumah itu dihuni oleh delapan orang. Sedangkan, Pujiati dalam keseharian menjadi seorang petani.

"Lemes kabeh (lemas semua), kan jadi tidak punya rumah, tidak punya apa-apa. Saya bertani. Saya orang tidak punya," katanya.

Untuk sementara, dia keluarganya tidur di rumah tetangganya.

Hal yang sama dialami Sutrisno (63). Rumahnya dan rumah adiknya juga ambruk akibat guncangan gempa.

Saat itu, Sutrisno melihat langsung rumahnya uang ambruk seketika.

"Rumah saya langsung roboh. Ada gempa langsung ambruk 100 persen," katanya.

Sriama (75), kakak Sutrisno masih berada di dalam saat rumah itu ambruk. Beruntung, dia terlindungi oleh patahan struktur bangunan.

"Kakak saya setelah gempa selesai baru keluar," katanya.

Sutrisno mengatakan, rumahnya yang ambruk sudah berusia sekitar 15 tahun.


Malang diguncang gempa, Lumajang dan Blitar ikut terdampak

Diketahui, gempa terjadi di laut selatan Malang pada Sabtu (10/4/2021) sekitar pukul 14.00 WIB. Gempa mengguncang sejumlah daerah di Jawa Timur dan merusak sejumlah bangunan di berbagai tempat.

Selain di Kabupaten Malang, kerusakan parah juga terjadi di Lumajang dan Blitar.

Gempa itu bermagnitudo 6,7, kemudian diperbarui menjadi 6,1.

Hingga Minggu (11/4/2021) pukul 6.54 WIB, gempa itu sudah diikuti sebanyak sembilan kali gempa susulan.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, hingga Minggu (11/4/2021) pukul 10.00 WIB, kerusakan rumah warga akibat gempa sebanyak 1.697 unit.

Rinciannya, rusak ringan sebanyak 878 unit, rusak sedang sebanyak 392 unit dan rusak berat sebanyak sebanyak 427 unit.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/11/185434778/cerita-pujiati-korban-gempa-lemas-seketika-saksikan-rumahnya-ambruk-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke