Salin Artikel

Bikin Konten Prank Pocong di Rel KA, 6 Remaja Digerebek Warga dan Polisi

BLITAR, KOMPAS.com - Enam remaja di Blitar digerebek warga dan polisi gegara dianggap meresahkan dengan aksi mereka menakut-nakuti pengguna jalan dengan berdandan hantu pocong.

Selama dua malam berturut-turut, remaja laki-laki berusia antara 13 hingga 16 tahun itu menakuti warga yang melintas di satu ruas jalan yang berhimpitan dengan rel kereta api di Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, dengan berdandan ala hantu pocong.

Namun, di malam ketiga pada Kamis malam (8/4/2021), beberapa warga sekitar bersama aparat polisi dari Polsek Sanankulon menggerebek mereka saat beraksi.

"Kami gerebek mereka karena meresahkan warga. Aksi mereka ini juga membahayakan diri mereka dan juga pengguna jalan," ujar Kapolsek Sanankulon AKP Wahono, Jumat (9/4/2021).

Wahono mengatakan, aksi mereka dinilai membahayakan karena warga yang menjadi target mereka adalah warga yang sedang melintas di ruas jalan yang berhimpitan dengan rel kereta api.

"Kalau orang lewat ini kaget bisa saja dia terjatuh dari kendaraan. Atau yang lebih berbahaya lagi kalau sampai jatuh ke arah rel dan pada saat yang sama ada kereta lewat," ujar dia.

Aksi sekelompok remaja ini, tambah Wahono, juga bisa membahayakan mereka karena remaja yang memerankan sebagai hantu pocong bersembunyi di dekat rel kereta api dan akan melompat ke pinggir jalan saat ada warga yang lewat.

Keberadaan mereka di sekitar rel, lanjut dia, bisa membahayakan keselamatan mereka jika sewaktu-waktu ada kereta api lewat.

"Kami bawa mereka ke polsek untuk dimintai keterangan, dan kami panggil orangtua mereka ke Kapolsek juga," ujar dia.


Saat digerebek sekitar pukul 22.30 WIB, jumlah mereka enam orang yaitu, MN (16), R (15), D (13), MR (15), A (15), dan Al (14). Semuanya adalah warga Desa Kalipucung.

Menurut Wahono, para remaja yang masih berstatus pelajar SMP dan SMA tersebut melakukan aksinya untuk membuat konten YouTube.

"Katanya mereka sedang mengejar target jumlah subscriber di akun YouTube mereka," tambah dia.

Mereka mulai membuat konten hantu pocong di lokasi tersebut sejak Selasa (6/4/2021) lalu.

"Jadi, yang jadi hantu pocong hanya satu orang. Katanya bergiliran. Sementara yang lainnya merekam aksi hantu pocong ini, dan lainnya lagi menyaksikan aksi ini dari tempat tersembunyi," ujar Wahono.

Wahono mengatakan, dengan disaksikan orangtua mereka, keenam remaja itu diminta menandatangani pernyataan bahwa aksi serupa tidak akan diulangi.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/09/183254878/bikin-konten-prank-pocong-di-rel-ka-6-remaja-digerebek-warga-dan-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke