Salin Artikel

Dalang Ini Protes dengan Merusak Gamelan, Tak Bisa Pentas Saat Pandemi Jadi Penyebab

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung setahun berdampak ke berbagai lini. Dunia pertunjukan adalah satu di antaranya.

Salah seorang yang terkena efek pandemi ialah Ki Dalang Gondho Wartoyo.

Kekesalannya terhadap situasi ini ditumpahkan lewat sebuah video di Facebook.

Dalam video tersebut, Wartoyo terlihat merusak salah satu instrumen gamelan menggunakan palu di depan rumahnya.

"Setahun wis ora olih pentas, gamelan didol ora payu, didol rosok wae (setahun tidak bisa pentas, gamelan dijual tidak laku, dijual rosok saja)," tuturnya dalam video berdurasi 29 detik itu.

Video tersebut diunggah lewat akun Facebook miliknya, Dalange Wartoyo New IV, pada Senin (29/3/2021).

Wartoyo menyebutkan, aksinya itu sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah.

"Aksi mukulin kempul (salah satu perangkat gamelan) itu aksi protes pelaku seni terhadap kebijakan pemerintah yang belum menguntungkan ke pelaku seni," ucapnya, Jumat (2/4/2021).

Selain tak bisa mengadakan pertunjukan, pandemi Covid-19 juga membuatnya harus membatalkan undangan berpentas di berbagai acara.

Sebelum ada pandemi Covid-19, Wartoyo mengaku bisa manggung sebanyak 20-28 kali dalam sebulan.

Tak hanya area Solo dan sekitarnya, pertunjukan wayang kulitnya juga digelar di berbagai daerah di Indonesia.

"Jadi aksi kemarin itu dikatakan frustrasi, ya frustrasi. Iya, ya tidak. Biar didengar yang pemangku kebijakan," tuturnya saat ditemui Kompas.com di rumahnya.

Untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan membantu sesama seniman yang terdampak, warga Dukuh Bulu RT 004 RW 003 Desa Tegal Giri, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, ini sampai menjual empat mobilnya.

Kini, Wartoyo mengandalkan bisnis di dunia properti, meski terdampak juga oleh pandemi.

"Sejak pandemi sampai sekarang tidak bisa pentas. Padahal, untuk beralih ke profesi kita tidak mudah. Untuk pentas dengan virtual perlu fasilitas, akun YouTube, sound, dan lain-lain yang kita pikirkan siapa yang mau membayar kita," ungkapnya.


Sering gelar aksi

Untuk menyampaikan aspirasinya, pria yang menjabat sebagai Koordinator Seniman Nusantara Jawa Tengah ini kerap menggelar aksi.

Beberapa di antaranya yaitu mendalang di atas genteng, di sawah, dan di makam.

Wartoyo berharap aksi-aksinya itu bisa didengar oleh pemerintah, sehingga pelaku seni bisa berpentas di tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Itu aksi protes saya agar diperhatikan pemerintah. Agar diperhatikan pemerintah sehingga bisa menguntungkan untuk pelaku seni dan bisa berkarya mencukupi untuk keluarganya," ujar dalang yang telah berkarier sejak 1993 ini.

Wartoyo membeberkan, dalam waktu dekat, akan ada pembicaraan antara pelaku seni dan pemerintah, yang di antaranya diwakili oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Kabarnya, dalam pertemuan tersebut bakal dibahas prosedur standar operasional supaya pelaku seni bisa kembali mengadakan pertunjukan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/03/080600278/dalang-ini-protes-dengan-merusak-gamelan-tak-bisa-pentas-saat-pandemi-jadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke