Salin Artikel

Terhenti 21 Tahun, Maluku Akhirnya Kembali Mengekspor 28 Ton Biji Pala

Kegiatan ekspor komoditi unggulan Maluku itu berlangsung di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Sebanyak 28 ton biji pala dikemas dalam satu kontainer berkapasitas 400 feet dengan tujuan ekspor China.

Ekspor hasil bumi Maluku dilepas secara resmi  di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Kasrul Selang didampingi Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Maluku Erwin Situmorang, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Elvis Pattiselano, serta tim Percepatan Ekspor Maluku.

Kasrul Selang mengatakan, ekspor komoditi pala perdana dari Ambon itu, dilakukan kembali setelah sempat terhenti sejak Maluku dilanda konflik pada 1999.

"Tapi ini usaha kerja tim ekspor dan niat baik Pak Riki dan Pak Petra (eksportir) akhirnya ekspor dari Maluku. Selama ini Pak Petra bekerja bawa ke Surabaya. Tapi dengan bantuan dari tim ekspor, kita sudah canangkan bahwa kita akan ekspor dari Ambon, Maluku," ungkapnya di lokasi, Selasa.

Kasrul menjelaskan, selama ini ekspor biji pala ke negara-negara luar terus dilakukan, tetapi tidak melalui Ambon, melainkan lewat Surabaya.

Adapun nilai ekspor 28 ton biji pala asal Maluku yang diekspor ke China itu senilai 215 juta dolar Amerika Serikat.

Meski ekspor pala dari Ambon mulai berjalan kembali, persoalan yang harus dipecahkan saat ini adalah soal ketersediaan laboratorium uji aflatoksin atau jamur yang belum ada di Ambon.

"Hal ini dikarenakan negara tujuan ekspor memiliki standar-standar yang harus dipenuhi, salah satunya uji aflatoksin. Dan ini menjadi tugasnya kita (pemerintah) untuk menyiapkan hal ini,"jelas Kasrul.


Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Maluku, Erwin Situmorang menjelaskan, pihaknya ikut mendorong agar petani dan pengusaha di Maluku dapat mengekspor langsung hasil bumi mereka.

Bea Cukai sangat mendukung kegiatan ekspor di Maluku berjalan dengan baik karena hal itu akan berdampak langsung terhadap perekonomian Maluku.

"Prinsipnya Bea Cukai memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat untuk memastikan kegiatan ekspor tidak terhambat," ujarnya.

Sementara itu eksportir pala, Ricky Wong dari PT Subuh Anugerah Indonesia (SAI) memastikan pihaknya akan terus mendukung upaya ekspor komoditi pala langsung dari Ambon agar bisa berjalan lancar.

Apalagi dalam pengurusan dokumen persyaratan juga tidak ada kendala dan sangat mudah karena dibantu Tim Percepatan Ekspor Maluku.

"Ke depannya kami akan selalu mendukung program ekspor ini. Kami  juga menargetkan dalam setiap bulannya, ada ekspor pala langsung dari Ambon," katanya.

Ia menambahkan dengan diekspor langsung dari Ambon maka daerah juga akan mendapatkan keuntungan.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/30/205544678/terhenti-21-tahun-maluku-akhirnya-kembali-mengekspor-28-ton-biji-pala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke