Salin Artikel

Serba-serbi Sekolah Tatap Muka di Berbagai Daerah

Uji coba pun sudah mulai dilakukan untuk memastikan protokol kesehatan tetap berjalan selama PTM.

Berikut serba-serbi sekolah tatap muka di berbagai wilayah di Indonesia:

Namun sebelum PTM digelar, dia mewajibkan guru-guru untuk divaksin terlebih dahulu.

"Semua guru sudah kita hitung dan siapkan. Maka sekarang sudah ada daftar dari kabupaten kota kita mau vaksin semua guru. Jadi khusus untuk guru yang ikut uji coba PTM mesti wajib divaksin agar kita juga menjamin para guru," jelas Ganjar di rumah dinasnya, Senin (22/3/2021).

Total ada 140 sekolah di Jateng yang bakal melaksanakan uji coba PTM tahap satu, yakni 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK dan 35 MA.

"Untuk SD, TK dan PAUD belum dilakukan karena ada masukan dari para ahli termasuk Ikatan Dokter Indonesia untuk menunda dulu," ucapnya.

Rinciannya ialah 15 TK, 28 SD dan 15 SMP.

Selain protokol kesehatan standar, sekolah juga menerapkan pembatasan serta melengkapi sarana dan prasarana pendukung.

Salah satu sekolah yang melakukan uji coba PTM ialah SMPN 1.

"Uji coba PTM di SMPN 1 hari ini diikuti oleh sekitar delapan rombongan belajar (rombel) di kelas VII, tiap rombongan belajar (rombel) berisi 30 sampai 32 siswa," ujar Wakil Kepala Sekolah SMPN 1, Akhiyadi saat dikonfirmasi, Senin (22/3/2021).

"Hasilnya tingkat kesiapan sekolah yang sudah memenuhi syarat belajar tatap muka baru 74 persen, kita masih punya pekerjaan rumah 26 persen lagi yang belum siap protokol kesehatannya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Wasis Dewanto, Senin (22/3/2021).

Dia menyebut ada 253 Sekolah Dasar (SD) dan 79 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Serang yang telah mengisi daftar periksa kesehatan tatap muka yang disediakan Kemendikbud.

Namun, pihak sekolah memberi ruang pada orangtua siswa yang tidak mengizinkan anaknya belajar di sekolah pada Juli nanti.

"Orang tua menjadi penentu, orang tua yang gak mau, gak boleh dipaksa, yang gak mau bisa tetap belajar dari rumah secara daring atau luring. Kita fleksibel," kata Wasis.

Pada tahap awal, ada 24 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memulai pembelajaran tatap muka ini.

Adapun menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Aryanto, PTM ini baru diikuti oleh siswa kelas IX.

"Jadi mekanismenya untuk 24 sekolah dimulai dengan pembelajaran dua jam tanpa istirahat selama seminggu. Nanti gantian dengan kelas yang lain," terang dia.

"Standar operasional maksimal 50 persen kapasitas. Maksimal 16 anak tiap kelas yang sudah dibagi akan mengikuti pembelajaran tatap muka dalam kelompok setengah kelas selama satu minggu. Seminggu kelas A dan seminggu kelas B," ungkap dia.

Pertimbangannya, kebanyakan siswa SMA adalah warga lokal.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X juga tak ingin dibukanya seluruh jenjang sekolah akan berakibat pada lonjakan kasus.

"Kemungkinan dimulai dari SMA karena kebanyakan (siswa) warga lokal. Kita pertimbangkan betul jangan asal, nanti jadi masalah baru," ujar dia, Jumat (19/3/2021).

Pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY kini tengah mempersiapkan 10 sekolah untuk memulai uji coba pembelajaran tatap muka.

Guru dan tenaga pendidik di 10 sekolag tersebut telah divaksin.

"Tahap awal kita menyiapkan untuk yang 10 sekolah yang terdiri dari 5 SMK dan 5 SMA di masing-masing kabupaten/kota satu. Dan saat ini 10 sekolah tersebut untuk guru atau tenaga pendidiknya sudah divaksin," ujar Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Rasyid Ridho, Riska Farasonalia, Asip Agus Hasani, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Aprillia Ika, Dheri Agriesta, Teuku Muhammad Valdy Arief, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/03/23/090205578/serba-serbi-sekolah-tatap-muka-di-berbagai-daerah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke