Salin Artikel

Wagub Riau Sebut Kebakaran Hutan Diduga Ulah Bandar Narkoba

Hal itu diungkapkan Edy saat menjadi narasumber pada Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2021 di Jakarta, Jumat (5/3/2021).

"Terkait karhutla yang marak terjadi di sekitar pulau-pulau terluar di Riau atau yang berhadapan langsung dengan Malaysia, seperti di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti, itu diduga dilakukan oleh para bandar narkoba," sebut Edy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat.

Dia mengatakan, Bengkalis dan Kepulauan Meranti termasuk daerah yang menjadi pintu masuk penyelundup narkoba dari luar negeri ke Riau.

Salah satunya berasal dari Malaysia.

"Mereka (bandar narkoba) sengaja membuat ulah, agar aparat sibuk pada karhutla, sementara mereka bisa leluasa bawa narkoba ke Riau," kata Edy.

Untuk itu, mantan Komandan Korem 031/Wira Bima Riau ini meminta aparat agar menindak tegas ulah para bandar narkoba tersebut.

"Mereka tidak saja merusak alam, tapi juga merusak generasi bangsa," kata Edy.

Penyebab lain, menurut Edy, karena banyak masyarakat yang membuka lahan dengan cara dibakar.

Padahal, Pemerintah Provinsi Riau bersama TNI dan Polri serta isntansi lainnya sudah sering melakukan sosialisasi maupun memberikan imbauan agar warga tidak membakar hutan dan lahan.

"Memang kalau ingin gampang, ya dibakar, biayanya kecil. Beda kalau buka lahan dengan menggunakan alat berat, tentu biayanya cukup besar," kata Edy.

Edy mengatakan, Pemprov Riau kini menyediakan sembilan unit ekskavator yang ditempatkan di berbagai kabupaten dan kota.

Ekskavator itu bisa dipinjam masyarakat secara gratis untuk membuka lahan.

"Tujuan kita membantu secara gratis, supaya masyarakat tidak lagi membakar lahan," kata Edy.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/05/204435578/wagub-riau-sebut-kebakaran-hutan-diduga-ulah-bandar-narkoba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke