Salin Artikel

Mahasiswa Gelar Spanduk Protes di DPRD Tegal, Sebut Kasus Korupsi Lebih Penting

Dalam dialek Tegalan, spanduk bertuliskan "Aja Klalen Kasus Tipikor Luwih Penting Tenimbang Tukarane Wali Kota (Jangan Lupa Kasus Tipikor Lebih Penting daripada Perseteruan Wali Kota)".

Salah satu mahasiswa dari Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, Adi Harvian mengatakan, ada persoalan lain yang jauh lebih penting yang seharusnya bisa menjadi fokus DPRD.

"Mengingatkan kembali ke dewan maupun masyarakat. Selain perseteruan G1 dan G2, ada yang lebih penting yang perlu kita kawal dan terus ditanyakan kejelasannya mengenai tipikor. Yakni kasus CSR dan revitalisasi alun-alun," kata Adi di DPRD Tegal, Rabu.

Adi mengatakan, agenda RDP yang digelar DPRD siang itu dianggap tidak terlalu penting.

Pasalnya, DPRD disebutnya sudah jauh lebih mengetahui perihal kabar perseteruan keduanya, apalagi dikabarkan sudah islah.

"RDP ini membahas apa?. Soal perseteruan apa iya tidak tahu. Kan sudah banyak berita di media. Kemarin juga sudah islah meskipun laporan belum dicabut. DPRD mengapa tidak memilih menanyakan soal kasus tipikor," pungkasnya.

Seperti diketahui, Kejari Kota Tegal sedang menangani dua kasus dugaan tipikor CSR PDAM dan poyek revitalisasi Alun-alun Kota Tegal yang statusnya baru saja dinaikan ke tingkat penyidikan.

Terpisah Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro mengatakan, soal kasus tipikor di luar kewenangan lembaganya.

"Kita bukan lembaga penegak hukum. DPRD tidak berkepentingan soal itu. Jadi seharusnya tanyakan saja ke aparat penegak hukum," kata Kusnendro.


Sebelumnya, Kusnendro mengatakan tujuan digelarnya RDP untuk mendengar langsung penjelasan dari Dedy-Jumadi terkait kabar perseteruan keduanya yang belakangan mencuat ke publik.

Namun karena wali kota tak hadir, RDP diputuskan ditunda.

"Undangan RDP pukul 10.00 WIB namun wali kota dan Sekda tidak hadir. Masukan seluruh fraksi RDP diundur sampai pukul 12.30 WIB juga tidak hadir. Akhirnya ditunda untuk dijadwalkan ulang," katanya.

Kusnendro mengaku belum mendapat konfirmasi perihal ketidakhadiran Dedy. Beberapa panggilan telepon langsung darinya juga belum direspons.

"Alasan pasti kenapa tidak hadir saya tidak tahu. Silahkan langsung konfirmasi ke wali kota. Selanjutnya kita akan berunding lagi dengan anggota," kata Kusnendro.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/03/204155678/mahasiswa-gelar-spanduk-protes-di-dprd-tegal-sebut-kasus-korupsi-lebih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke