Salin Artikel

Hujan Es di Yogyakarta dan Sleman, Ini Penjelasan BMKG

Kepala Sta. Klim. BMKG Reny Kranintyas menyampaikan hujan es terpantau di Kota Yogyakarta dan Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman.

Ia menjelaskan, hujan es terjadi karena adanya permukaan hangat, lembap dan labil terjadi di permukaan bumi. Pengaruh pemanasan bumi yang intensif akibat radiasi matahari akan mengangkat massa udara ke atmosfer dan mengalami pendinginan.

"Setelah terjadi kondensasi akan terbentuk titik-titik air yang terlihat sebagai awan cumulonimbus (Cb). Karena kuatnya energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi maka puncak awan sangat tinggi hingga sampai freezing level. Freezing level ini terbentuk kristal es dengan ukuran yg cukup besar," kata Reni.

Saat awan sudah masak dan tidak mampu menahan berat uap air, terjadi hujan lebat disertai es.

Es yang turun ini bergesekan dengan udara sehingga mencair dan ketika sampai permukaan tanah ukurannya lebih kecil

Hujan es masih berpotensi tinggi terjadi pada musim hujan dan juga pada saat pancaroba.

"Hujan es ini sifatnya sangat lokal (radius 2 kilometer) yang disebabkan oleh pertumbuhan awan cumulonimbus lebih dari 10 kilometer," kata dia.

Dia menambahkan, hujan es dapat terjadi di wilayah sub tropis maupun tropis dan dapat terjadi di wilayah perkotaan maupun dataran tinggi.

"Jika ada awan CB, kemudian kondisi dinamika atmosfer mendukung, maka hujan es dapat terjadi," kata dia

https://regional.kompas.com/read/2021/03/03/150332978/hujan-es-di-yogyakarta-dan-sleman-ini-penjelasan-bmkg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke