Salin Artikel

Usaha Penyamakan Kulit Magetan Turun Drastis Saat Pandemi, Malah Laku Saat Jadi Krupuk

Kepala UPT Kulit Kabupaten Magetan Maryadi mengatakan, sebelum pandemi merebak, pabrik kulit LIK di Magetan mampu mengolah 7 juta feet persegi kulit samak sebagai bahan baku kerajinan kulit per tahun.

Sementara saat pandemi, produksi samak kulit turun sampai 500.000 feet persegi. 

“Ada penuruan kapasitas sekitar 16 persen. Dari 7 juta sekian feet persegi menjadi 6,5 juta feet persegi (per tahun),” ujar Maryadi, saat ditemui usai menemani kunjungan kerja DPRD Provinsi Jawa Timur Jumat (19/02/2021)

Maryadi menambahkan, penurunan  produksi kulit tersamak di LIK Magetan dipengaruhi oleh perubahan produsen kulit yang lebih memilih menjadi produsen makanan.

Kerupuk lebih diminati

Sejumlah pengusaha samak kulit di Magetan memilih memasak kulit menjadi kerupuk rambak karena pangsa pasar kerupuk sangat terbuka di masa pandemi.

”Kadang kulit itu dijadikan rambak semua. Ada tren begitu di era pandemi ini. Kalau dijual dalam bentuk kulit tersamak relatif sulit pemasarannya,” imbuhnya.

Maryadi mengatakan, pangsa pasar kerupuk rambak kulit dari Magetan saat ini bahkan telah mencakup seluruh pulau Jawa.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/20/12075711/usaha-penyamakan-kulit-magetan-turun-drastis-saat-pandemi-malah-laku-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke