Salin Artikel

Majikan ART yang Mengais Makanan di Tong Sampah: Laporan ke Polisi Bukan Kemauan Pariyem, tapi...

Bukan cuma diduga mendapatkan kekerasan, Pariyem juga mengaku tak diberi makan hingga kelaparan dan terpaksa mengais makanan di tong sampah.

Namun, majikan Pariyem yang berinisial U memberikan keterangan yang berbeda.

Menurutnya, laporan ke polisi itu bukan muncul dari kemauan Pariyem sendiri.

Pariyem, kata dia, melaporkan mereka atas desakan warga.

"Pihak warga menggebu-gebu membawa Pariyem ke kantor polisi (Mapolres), untuk melapor. Mau akhirnya dia diajak ke sana. Laporan ke polisi itu bukan kemauan Pariyem," kata U.

Ia mengaku, persoalan mereka dengan Pariyem sebenarnya telah selesai dalam mediasi.

Namun, warga dianggap mendesak Pariyem melapor ke polisi.

"Kemarin kami sudah clear dan menyelesaikan secara kekeluargaan," tutur dia.

Perlakuan itu antara lain kerap dipukul dengan sandal dan sepatu jika melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugas.

Namun, U membantah telah menganiaya Pariyem.

"Kalau ditegur dan dimarahi, itu biasa. Baju disetrika sampai gosong, masak kita enggak marahi? Ngepel sampai basah dan sampai terpeleset, apa gak dimarahi? Apa dasarnya dia bilang begitu (melakukan kekerasan)? Karena sudah laporan, kami akan menjalani proses hukumnya,” kata U.

Tetapi pernyataan itu membuat U keheranan.

Sebab, menurutnya Pariyem sendiri yang meminta gajinya dititipkan kepada majikannya dan baru diminta ketika butuh uang.

Kesepakatan menitipkan gaji itu, kata dia, muncul sejak awal Pariyem bekerja.

U juga menyebut, Pariyem sendiri yang meminta gaji Rp 300.000 per bulan dan disetujui olehnya.

"Dia sendiri yang meminta gaji Rp 300.000 per bulan. Dia bilang terserah saya mau digaji berapa, yang penting anaknya bisa sekolah," jelas U.

“Kok bisa bilang gak digaji? Nanti setelah butuh, akan diminta. Bukan saya yang ngomong, tapi dia sendiri. Dosa saya kalau tidak memberinya gaji, kan kasihan,” kata dia.

Melompat dan mengais makanan di tong sampah

Pariyem tinggal di rumah majikannya di Kelurahan Tisnonegaran, Kanigaran, Probolinggo bersama anaknya yang berusia 12 tahun.

Majikannya ialah pasangan suami istri U dan M.

Pada Selasa (16/2/2021) dini hari, Pariyem nekat melompat dari lantai dua rumah majikannya.

Ia berjalan menuju sebuah tong sampah dekat rumah majikannya yang tak jauh dari Pizza Hut.

Di sana, Pariyem rupanya mengais sisa makanan untuk dimakan.

"Dia melompat karena mencari makanan dan kelaparan," kata Plh Kapolsek Mayangan AKP Suharsono.

Saat warga menggali informasi, Pariyem memberikan pernyataan yang mengejutkan.

"Pariyem menceritakan, dia kelaparan saat bekerja di rumah majikannya sehingga kerap mencari sisa makanan di tong sampah," tutur dia.

Sempat dimediasi, kemudian Pariyem juga mengaku mendapatkan perlakuan kekerasan ketika bekerja.

Bersama warga sekitar, Pariyem melaporkan kejadian itu ke Polsek Mayangan.

“Ketua RT yang laporan itu. Pariyem mengaku takut karena didatangi warga, sehingga berangkat dan laporan ke Polres. Yang dilaporkan kasus KDRT. Biasanya keluarga yang laporan, tapi ini warga yang laporan bersama Pariyem,” ujar Suharsono.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor : Robertus Belarminus, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/18/15404721/majikan-art-yang-mengais-makanan-di-tong-sampah-laporan-ke-polisi-bukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke