Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kepala Sekolah yang Pecat Guru Honorer Minta Maaf | Cerita Warga Dapat Uang Rp 18 M Usai Jual Tanah

KOMPAS.com - Hamsinah, Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 169 Sadar, Kecamatan Telluimpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, yang memecat Hervina (34), guru honorer karena menunggah gajnya Rp 700.000 ke media sosial meminta maaf.

Tak hanya itu, Hamsinah pun bersedia menerima Hervina kembali untuk mengajar di sekolahnya.

Hervina pun bersyukur bisa kembali mengajar di sekolah tempatnya mengabdi selama 16 tahun terakhir.

Sementara itu, ratusan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, mendadak menjadi miliarder setelah menjual tanah mereka kepada PT Pertamina.

Mereka menjadi miliarder baru setelah mendapat pembebasan lahan proyek pembangunan kilang minyak new grass root refinery (NGRR) Pertamina.

Uang pembebasan lahan yang diterima warga juga bervariasi, mulai dari Rp 28 juta. Namun, rata-rata sebagian besar warga mendapat Rp 8 miliar.

Bahkan, ada salah satu warga yang mendapat uang senilai Rp 18 miliar untuk pembebasan lahan.

Dari uang tersebut, warga itu pun langsung membeli tiga mobil.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

Hervina, guru honorer yang dipecat Hamsinah, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 169 Sadar, karena mengunggah gajinya Rp 700.000 ke media sosial akhirnya bisa kembali mengajar.

Hal itu diungkapkan Hamsinah saat diundang dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bone, Selasa (16/2/2021).

Tak hanya itu, Hamsinah pun meminta maaf atas pemecatan yang telah dilakukannya.

Hervina pun bersyukur bisa kembali mengajar di sekolah tersebut.

"Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan kesalahpahaman ini dan Ibu Kepala Sekolah yang selama ini saya anggap sebagai orangtua telah meminta maaf," kata Hervina saat dihubungi, Rabu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Andi Syamsiar Halid menegaskan bahWa Hervina akan kembali mengajar di SD Negeri 169 Sadar.

Kata Andi, surat keputusan (SK) pengangkatan honorer Hervina telah berakhir pada 2020, untuk itu pihaknya akan memperbarui SK tersebut.

"SK pengangkatan honorer akan kami perbarui karena SK yang dipegang oleh Hervina sebenarnya berakhir di tahun 2020," kata Andi Syamsiar Halid melalui sambungan telepon, Rabu.

 

Warga Desa Sumurgereng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak jadi miliarder usai menjual tahanya mereka ke PT Pertamina.

Salah satu warga yang menjual tanahnya kepada PT Pertamina, Siti Nuru Hidayatin (32), mengaku tak menyangka tanahnya akan dibeli dengan harga tinggi.

Nurul yang memiliki tanah seluas 2,7 hektare masuk dalam area pembangunan proyek kilang minyak Pertamina.

Dari pembebasan lahan itu, ia pun mendapat uang senilai Rp 18 miliar, dan kemudian membeli tiga mobil.

"Dua mobil yaitu Innova dan HRV, lalu ada mobil pikap buat usaha. Bangun TPA dan Deposito juga," kata Nurul ditemui di rumahnya seperti dikutip dari Tribunjatim, Rabu (17/2/2021).

Selain membeli mobil, ia juga berencana menggunakan uang itu sebagai modal usaha.

Rencananya, ibu satu anak itu membuat konveksi dan peternakan ayam petelur. Tetapi, rencana itu belum terwujud.

"Memang rencana begitu mau buat usaha, tapi belum. Yang sudah beli mobil dan deposit," jelasnya.

 

Warga Desa Sumurgereng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak jadi miliarder usai menjual tahanya mereka ke PT Pertamina.

Dai hasil penjualan tanah tersebut, mereka kemudian beramai-ramai membeli mobil. Bahkan, ada yang memiliki 2 sampai 3 mobil baru.

Setidaknya sudah ada 176 mobil baru yang datang di desa tersebut.

Selain membeli mobil, warga juga membeli tanah dan bangun rumah.

Namun, jarang warga yang menggunakan uang dari hasil penjualan tanah itu untuk membuat usaha.

"Warga yang menggunakan uangnya untuk usaha sangat minim. Jadi, jangan heran kalau di kampung sini cari warung makan aja susah," ujar Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto saat ditemui di Desa Sumurgeneng, Selasa (16/2/2021).

 

Pariyem, asisten rumah tangga yang bekerja di rumah pasangan suami istri berinisial U dan M yang berada di jalan di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur, mengaku kerap mendapat kekerasan dari majikannya.

Karena mengaku mendapat kekerasan saat bekerja di rumah majikannya, sejumlah warga pun mendatangi rumah di Kelurahan Wiroborang, dan mengajaknya ke Mapolres Probolinggo Kota untuk melaporkan U atas kasus dugaan Kekerasaan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Polisi menyebut, laporan itu bukan inisiatif Pariyem. Warga yang datang beramai-ramai ke rumahnya dan memintanya lapor ke polisi.

“Ketua RT yang laporan itu. Pariyem mengaku takut karena didatangi warga, sehingga berangkat dan laporan ke Polres. Yang dilaporkan kasus KDRT. Biasanya keluarga yang laporan, tapi ini warga yang laporan bersama pariyem,” kata Plh Kapolsek Mayangan AKP Suharsono, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Laporan tersebut sudah diterima oleh Polsek Mayangan.

 

Seorang wanita muda nekat jalan-jalan ke salah satu pusat perbelanajaan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat dengan mengenakan bra dan celaan dalam, Rabu (17/2/2021) pagi.

Sontak, aksi yang dilakukan wanita ini membuat pengunjung di lokasi heboh.

Warga mengira awalnya wanita itu orang gila. Namun, saat diajak berinteraksi ia menjawab normal.

"Kami yang di sini semua kaget karena ada datang perempuan hanya memakai celana dalam saja awalnya. Atasnya bugil. Saya tanya, dia ternyata menjawab normal, katanya dia ke sini pakai angkot 03 dari Kawalu," kata Yoyot (65) salah seorang saksi di lokasi kejadian saat dimintai keterangan wartawan, Rabu siang.

Karena aksinya itu dianggap meresahkan, oleh warga lalu menyarankan kepada wanita yang bersangkutan untuk segera memakai kembali pakaiannya.

"Tadi, kita minta berpakaian saja dan menghentikan aksinya sampai diminta untuk segera pulang ke kampungnya di Kawalu. Kalau namanya saya tidak tahu, soalnya tadi kejadiannya cepat dan kita juga warga di sini kaget serta meminta perempuan itu untuk segera pergi saja," ungkapnya.

 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Abdul Haq | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief, Dheri Agriesta, Editor Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Setyo Puji)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/18/06280041/-populer-nusantara-kepala-sekolah-yang-pecat-guru-honorer-minta-maaf-cerita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke