Kisah Pilu Pariyem, Mengais Sisa Makanan di Tong Sampah karena Lapar

KOMPAS.com - Kisah pilu menimpa Priyem, seorang asisten rumah tangga (ART) di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Dirinya tepergok warga melompat lantai dua rumah majikannya dan mengais sisa-sisa makanan di tong sampah.

Kepada warga, Pariyem mengaku kelaparan dan tak punya uang untuk membeli makanan.

“Dia melompat karena mencari makanan dan kelaparan. Karena curiga, warga lalu menggali informasi kepada Pariyem. Pariyem menceritakan bahwa dia kelaparan saat bekerja di rumah majikannya sehingga kerap mencari sisa makanan di tong sampah. Serta gajinya sebagai pembantu salama bertahun-tahun juga lama tidak diberikan,” kata Plh Kapolsek Mayangan AKP Suharsono, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Setelah kejadian itu, Pariyem dan anaknya yang berusia 12 tahun pergi dari rumah majikannya ke anak tirinya di Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan.

Didesak warga laporkan majikan

Nasib Pariyem membuat warga sekitar prihatin. Lalu pada hari Selasa (16/2/2021), sejumlah warga berinisiatif mendatangi Pariyem dan memintanya untuk melaporkan U dan M.

Alasan warga, menurut Suharsono, U dan M diduga sering melakukan tindak kekerasan terhadap Pariyem.

“Ketua RT yang laporan itu. Pariyem mengaku takut karena didatangi warga, sehingga berangkat dan laporan ke Polres. Yang dilaporkan kasus KDRT. Biasanya keluarga yang laporan, tapi ini warga yang laporan bersama pariyem,” ujar Suharsono.

Laporan tersebut, menurut Suharsono, telah diterima Polsek Mayangan.

Sudah mediasi

Sebelum ada laporan tersebut, Pariyem dan kedua majikannya telah sepakat berdamai.

Majikannnya U juga telah membayar gaji Pariyem yang sebelumnya belum dibayarkan sekitar Rp 12 juta lebih.

Lalu, menurt Suharsono, U menjelaskan, gaji Pariyem bukannya tidak diberikan, melainkan ditabungkan agar Pariyem punya tabungan.

“Kedua belah pihak sepakat, sudah tak ada masalah. Semuanya selesai saat mediasi itu. Ada hitam di atas putih,” kata Suharsono.

(Penulis: Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor: Robertus Belarminus)