Salin Artikel

Alat Pendeteksi Longsor di Nganjuk Tak Berbunyi, Wabup: Mungkin Butuh Perawatan

NGANJUK, KOMPAS.com - Tanah longsor menimpa rumah-rumah warga di RT 001 RW 006, Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (14/2/2021) sore.

Sebenarnya, ada alat pendeteksi longsor yang terpasang di sekitar lokasi.

Akan tetapi, alat tersebut tidak mengeluarkan bunyi tanda bahaya, sehingga sebagian warga tidak sempat menyelamatkan diri.

"Alat deteksi (longsor), kemarin tidak sempat bunyi, mungkin karena butuh perawatan. Sebenarnya ada, tapi karena tidak bunyi langsung terjadi longsor itu," kata Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, Senin (15/2/2021).

Berdasarkan data yang dihimpun Pemkab Nganjuk, masih ada 16 korban yang hingga kini belum ditemukan.

Korban yang berhasil dievakuasi sebanyak lima orang, dua di antaranya dalam kondisi meninggal dunia.

Alat berat berupa ekskavator diterjunkan untuk membantu mencari korban yang diduga tertimbun longsor.

Pantauan Kompas.com, ada satu alat berat yang telah diterjunkan sejak pagi.

Rencananya, ada tiga alat berat lainnya yang juga akan didatangkan untuk mempermudah pencarian korban.

"Ini dapat bantuan dari Jombang juga, kami ada sekitar 4-5 alat berat (yang diterjunkan)," kata Marhaen Djumadi.

"Hari ini kami akan melakukan, ini kan juga ada Kapolres, Dandim, BPBD Provinsi, coba kami akan mulai evakuasi, jalan ini (yang penting) tembus dulu untuk mencari korban," papar dia.

Trauma healing

Untuk mengurangi trauma yang dialami korban, Pemerintah Kabupaten Nganjuk telah mengadakan trauma healing sejak Minggu malam.

Trauma healing ini juga menyasar anak-anak.

"Kurang lebih 100 orang yang mengungsi, sudah kita amankan, kondisi baik-baik saja," kata Marhaen.

"Mungkin trauma, kita datangkan trauma healing juga. Tadi malam kesehatan (warga korban longsor) kita periksa semuanya. Anak-anak jumlahnya 47," sambung Marhaen.

Selain mengadakan trauma healing, Pemkab Nganjuk melalui BPBD, Rescue, Tagana, TNI-Polri, relawan, dan masyarakat juga bersama-sama mendirikan dapur umum.

"Kita buka dapur umum mulai tadi malam," ungkap Marhaen.

Diberitakan sebelumnya, bencana longsor menerjang rumah penduduk RT 001 RW 006, Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Minggu (14/2/2021) pukul 18.15 WIB.

Insiden ini diawali hujan deras mengguyur wilayah Dusun Selopuro sejak Minggu (14/2/2021) siang.

Menurut Kepala Dusun Selopuro, Semi, ada delapan rumah warga yang terdampak tanah longsor. Kini ratusan warga diungsikan ke lokasi yang lebih aman.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/15/12030491/alat-pendeteksi-longsor-di-nganjuk-tak-berbunyi-wabup-mungkin-butuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke