Salin Artikel

Pelaku Skimming Curi Data ATM dengan Mudah, Ini Cara Pencegahannya

DENPASAR, KOMPAS.com - Ribuan nasabah sejumlah bank nasional menjadi korban skimming atau pencurian data kartu anjungan tunai mandiri (ATM), di Bali.

Wadir Krimsus Polda Bali AKBP Ambariyadi mengatakan, para nasabah ini mengaku kehilangan saldo mulai dari Rp 500.000 hingga ratusan juta.

Meski kerugian tersebut diganti oleh pihak bank, ia mengingatkan agar warga hati-hati saat menarik uang di ATM yang tanpa pengamanan atau sepi.

Sebab, banyak kasus skimming yang telah diungkap oleh Polda Bali.

Sejak 2018 hingga 2021, sebanyak 45 pelaku skimming yang terlibat dalam 23 kasus ditangkap.

Pada 2018, 2 kasus skimming diungkap, kemudian 2019 sebanyak 5 kasus, 2020 dengan 13 kasus, dan awal 2021 sudah dua kasus.

Adapun 45 pelaku ini didominasi warga Bulgaria sebanyak 19 orang, lalu Rumania 12 orang, Polandia 2 orang, Filipina 2 orang, Ukraina 1 orang, Turki 1 orang, dan Indonesia 8 orang.

Ia mengimbau kepada warga untuk merahasiakan PIN ATM miliknya.

Apalagi, saat mendapatkan pesan atau SMS dari nomor baru yang menawarkan hadiah dan sebagainya.

Sebab, jika sudah memberikan nomor ATM maka akan mudah dibobol.


Lalu saat mengambil uang di ATM untuk menutup saat memencet nomor PIN.

"Tolong tutup dengan tangan (rahasiakan). Minimal dari sebagian nomer yang diketik tak terlihat. Pelaku tak akan tahu PIN. Kuncinya PIN," kata dia.

Kemudian, rutin mengganti nomor PIN minimal sebulan sekali dan jangan menggunakan tanggal lahir untuk PIN.

"Rutin ganti pin, sebulan sekali misalnya. Karena masyarakat pakai tanggal bulan lahir dan tahun lahir, ini bahaya," kata dia.

Ia menuturkan, modus dari kejahatan ini yakni alat skimming ditempelkan di mesin ATM.

Saat masyarakat tidak hati-hati bertransaksi melalui mesin ATM, maka datanya akan terekam kamera tersembunyi.

Data tersebut lalu diolah dan dimasukan ke kartu ATM palsu. Lalu menarik uang menggunakan ATM yang sudah diisi data tadi.

Terbaru, Polda Bali menangkap 7 orang WNI pembobol ATM dari jaringan Malaysia dan Bulgaria.

Jumlah korban dari kelompok mencapai 1.000 orang. Adapun kerugian dari satu bank saja mencapai Rp 3 miliar.

"Ini masih akan terus didata tim dan berkoordinasi dengan bank tersebut menghitung berapa kerugiannya,” kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/09/12020281/pelaku-skimming-curi-data-atm-dengan-mudah-ini-cara-pencegahannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke