Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pasar Tradisional di Semarang Tetap Beroperasi Saat "Jateng di Rumah Saja" | Titik Terang Kasus Jagal Kucing di Medan

KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja untuk menekan penyebaran Covid-19.

Namun demikian, saat kebijakan itu diterapkan, untuk pasar tradisional dan pedagang kaki lima dipastikan dapat tetap beroperasi.

Hal itu karena dalam surat edaran dianggap memberikan ruang kepada kepala daerah untuk dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Sementara di Medan, Sumatera Utara, kasus jagal kucing yang ditangani kepolisian menemukan titik terang.

Pasalnya, selain mendapatkan bukti, saksi kunci juga sudah berhasil ditemukan.

Dengan adanya bukti dan saksi kunci tersebut pelaku diharapkan dapat dijerat sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memastikan bahwa pasar tradisional dan PKL tetap boleh beroperasi saat penerapan gerakan Jateng di Rumah Saja.

Pihaknya memutuskan kebijakan itu karena dalam surat edaran gubernur disebutkan jika kepala daerah diberikan ruang untuk melakukan modifikasi aturan.

"Aturan yang sudah terinci jelas kita akan ikuti supaya gerakan ini sukses. Tapi perlu dimodifikasi di pasar tradisional. Karena ada kearifan lokal yang harus kita lakukan untuk bisa sukseskan program tersebut," ungkapnya.

Meski pasar tradisional dan PKL boleh beroperasi, namun untuk toko, mal, perkantoran, tempat wisata serta sejumlah ruas jalan akan tetap dilakukan penutupan.

Ketua Animal Defender Indonesia Doni Herdaru mengapresiasi kinerja kepolisian yang berhasil menemukan bukti dan saksi kunci dalam kasus jagal kucing di Medan.

Dengan demikian, ia berharap pelaku dapat dihukum sesuai prosedur yang berlaku.

Pasalnya, kasus serupa selama ini sulit terungkap. ALasannya, karena minimnya bukti dan keterangan saksi.

"Itu lah bukti komitmen polisi untuk menyelesaikan kasus ini. ini yang sangat kami apresiasi. Sangat jarang kami temui. Polsek Medan Area memberikan effort penuh, mereka menunggu saksi yang lihat teror kepada Sonia untuk segera proses langsung, tidak menunggu lama," katanya.

Puluhan rumah di Wonogiri, Jawa Tengah, rusak setelah diterjang angin kencang.

Rumah warga yang terdampak tersebut tersebar di empat kecamatan, antara lain Jatisrono, Jatiroto, Ngadirojo, Sidoharjo dan Wonogiri.

Selain merusak rumah warga, angin tersebut juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik.

“Bencana itu terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dengan durasi lebih dari satu jam melanda Kabupaten Wonogiri tadi sore,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri Bambang Hariyanto.

Anggota DPRD Jember dari PPP, Imron Baihaqi mengaku menyesal telah memukul ketua RT 04/RW 13 Kelurahan Slawu, Dodik Wahyu Irianto.

“Saya merasa sangat bersalah sekali atas kejadian itu, saya mohon maaf,” kata Imron saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/2/2021).

Menurutnya, saat kejadian itu terjadi dirinya sedang panik. Sebab, mendapat kabar sakit ayahnya kambuh.

Meski demikian, korban belum bisa memberikan keputusan saat upaya mediasi pertama itu dilakukan.

Sebab, dalam membuat laporan kepada pihak kepolisian itu korban bersama dengan ketua RT lainnya.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, dentuman yang terdengar berulang kali di Malang bersumber dari petir.

Hal itu disampaikan Daryono setelah melakukan monitoring petir ketika dentuman berlangsung.

"Dentuman yang didengar warga Malang disebabkan oleh thunderstorm alias petir. Fenomena itu merupakan hal yang biasa terjadi," kata Daryono melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (4/2/2021).

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak panik, apalagi menghubungkannya dengan hal-hal supranatural.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Andi Hartik, Muhlis Al Alawi, Riska Farasonalia | Editor : David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Dony Aprian, Michael Hangga Wismabrata).

https://regional.kompas.com/read/2021/02/05/06150061/-populer-nusantara-pasar-tradisional-di-semarang-tetap-beroperasi-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke