Salin Artikel

Abai karena Vaksin, Kasus Covid-19 di Sumsel Melonjak 2.000 Dalam 2 Pekan

Angka tersebut melambung tinggi dibandingkan sebelum vaksin Covid-19 dibagikan kepada seluruh tenaga medis.

Epidemilogi dari Universitas Sriwijaya Iche Andriyani mengatakan, tingginya kasus Covid-19 di Sumatera Selatan karena masyarakat yang mulai terlena akibat vaksinasi sudah berjalan.

Mereka beranggapan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat menghilangkan pandemi dalam waktu singkat.

"Sehingga mereka mengabaikan protokol kesehatan dan kasus kembali melonjak. Ini sangat tinggi, dalam dua pekan saja di Sumsel sudah mencapai 2.000 kasus baru," kata Iche melalui sambungan telepon, Senin (1/2/2021).

Iche menjelaskan, meskipun vaksinasi telah berjalan, protokol kesehatan masih harus tetap dijalankan. Sebab, vaksinasi sendiri membutuhkan waktu yang panjang sampai pandemi dapat berakhir.

Menurut Iche, pada pekan awal di Januari 2021 kasus Covid-19 di Sumsel melandai. Namun, saat vaksinasi mulai berjalan di pertengahan bulan mendadak ada peningkatan kasus yang terlampau tinggi.

"Januari 2021 terjadi lonjakan kasus mencapai 2.000 kasus, dari yang sebelumnya sekitar 12.000 lebih kasus menjadi 14.230. Pekan ketiga dan keempat ini juga ada penambahan yang begitu masif," ujar Iche. 

Selain itu, Iche juga menyorotai mobilitas masyarakat yang kembali tinggi dengan bepergian ke luar wilayah.

"Semestinya ini juga diperhatikan, pendatang dari luar juga harus diskrining secara ketat keluar masuk Sumsel. Karena penularan banyak media, penerapan protokol kesehatan sekarang harus diperketat lagi," harapnya.

Sementara itu, dari berdasarkan pantuan di situs Satgas Covid-19 Sumsel, jumlah kasus positif pada Minggu (31/1/2021) telah mencapain 14.310 orang. Dengan rincian, 704 orang meninggal, sembuh 11.713 dan kasus aktif 1.893.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/01/20374751/abai-karena-vaksin-kasus-covid-19-di-sumsel-melonjak-2000-dalam-2-pekan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke