Salin Artikel

Dimarahi Bupati Sukoharjo Soal Jam Operasional, Pedagang: 2 Hari Enggak Habis, Anak Saya Makan Apa, Pak?

Dalam video viral itu, tampak Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya bersitegang dengan pedagang sate kambing.

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Marki Food Center Sukoharjo, kawasan Dompilan, Sukoharjo, Rabu (13/1/2021) malam.

Dalam situasi tegang, seorang pedagang perempuan meminta petugas mendengarkannya.

Ia mengaku kesulitan dalam situasi pandemi. Apalagi warung tersebut adalah satu-satunya mata pencarian keluarga mereka.

Sambil menggendong anaknya yang masih kecil, pedagang itu menceritakan kondisi warung yang sepi.

"Pak, rungokno aku sik Aku mbeleh wedhus Pak, 2 dino ora entek (Pak, dengarkan saya dulu. Saya menyembelih kambing dua hari tidak habis)," kata perempuan itu, melansir Tribun Jateng.

Dia pun mengeluhkan nasib keluarganya yang merasa semakin sulit dengan pembatasan jam operasional sampai pukul 19.00 WIB.

"Gek anakku mangan opo? (Lalu, anak saya makan apa?)" tanyanya kepada petugas dan bupati dengan suara bergetar.

"Lho kok kamu berani ngatur pemerintah," kata Wardoyo.

Dia pun sempat menegur seseorang yang ada di warung karena mencoba merekam kejadian tersebut.

Para pedagang pun sampai turun ke jalan dan berteriak-teriak saat rombongan meninggalkan lokasi.

"Pada PPKM hari pertama sudah kita tegur agar mematuhi edaran Mendgri," kata Heru, Kamis (14/1/2021).

Kemudian pada Rabu (13/1/2021) atau hari ketiga PPKM, warung makan tersebut tetap buka dan melayani pembeli.

"Warung makan itu pukul 20.30 WIB masih buka. Dia melayani empat orang. Katanya mau dibungkus pulang tapi nyatanya masih ada yang habis makan di situ. Itu sudah melebihi jam operasional," sambung dia.

Pelayanan makan di tempat tetap tutup pukul 19.00 WIB, namun layanan pesan antar bisa berlanjut sampai pukul 21.00 WIB.

"Saya menghormati pedagang yang butuh solusi, tapi saya juga menghormati bupati yang sudah mengambil tindakan tegas. Hanya mungkin kesepakatan itulah yang mesti dipahami kedua belah pihak," tutur Ganjar.

Menurutnya, pemerintah kabupaten juga harus memberikan solusi ketika warganya betul-betul tidak bisa makan akibat PPKM.

"Yang pertama memang mereka harus dikasih tahu, dikomunikasikan jam berapa tutupnya. Kalau ada kesulitan-kesulitan misalkan 'saya kalau enggak jualan seperti ini ya engga bisa makan' kalau memang betul-betul enggak bisa makan ya harus diintervensi dikasih makan maka ada bantuan sosial tinggal didata," ujar dia.

Diapresiasi pedagang

Perwakilan pedagang dari Marki Food Center, Abdul Syukur mengapresiasi langkah Ganjar.

Sebab dengan pembatasan sampai pukul 19.00 WIB berdampak besar bagi mereka.

"Mungkin dengan kejadian semalam itu muncul peraturan dari Pemerintah Provinsi Jateng dan Sekretariat Daerah tetap masih berjualan sampai 19.00 WIB. Setelah itu hanya dapat melayani kegiatan layanan pesan antar/dibawa pulang sampai pukul 21.00 WIB," kata dia.

"Yang kita harapkan sebenarnya seperti ini (surat edaran). Ini menjadi solusi kita sebagai pedagang. Karena di sini (surat edaran) merata pembatasannya. Kalau memang aturan ini merata tidak menjadi kecemburuan sosial," sambung dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Riska Farasonalia, Labib Zamani | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Dony Aprian), Tribun Jateng

https://regional.kompas.com/read/2021/01/15/15322631/dimarahi-bupati-sukoharjo-soal-jam-operasional-pedagang-2-hari-enggak-habis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke