Salin Artikel

Sederet Fakta Gempa Majene, 3 Tewas, Kantor Gubernur Ambruk dan Pasien RS Tertindih Bangunan

Gempa berdurasi 5 hingga 7 detik tersebut menewaskan tiga orang warga.

Sejumlah bangunan seperti kantor pemerintahan hingga rumah sakit mengalami kerusakan parah.

Bahkan seorang pasien rumah sakit sempat tertindih puing bangunan.

Satu hari berselang, pada Jumat (15/1/2021) dini hari, terjadi gempa susulan.

Gempa ini berkekuatan 6,2 magnitudo.

Menurut data BNPB dan BPBD Majene, gempa kuat dirasakan selama 5 hingga 7 detik.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, pusat gempa berada di 6 kilometer timur laut Majene, Sulawesi Barat.

Pusat gempa ini berkedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Tiga orang tewas ribuan jiwa mengungsi

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menjelaskan, tiga orang tewas dalam peristiwa gempa tersebut.

Sedangkan, 24 warga mengalami luka-luka.

Kerusakan berat terjadi di sejumlah bangunan, hingga ribuan jiwa terpaksa mengungsi.

"Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," tutur Raditya dalma rilis yang diterima oleh Kompas.com.

Salah satunya video menggambarkan kondisi kantor Gubernur Sulawesi Barat yang terletak di Kompleks Perkantoran Gubernur, Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas, Kecamatan Simboro dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Disebutkan bahwa kantor Gubernur Sulbar rusak parah.

“Kantor Gubernur Sulbar ambruk. Hancur. Alhamdulillah masih diberi keselamatan. Hotel Matos (Mamuju), hancur,” kata warga yang merekam gambar yang tersiar pada Jumat (15/1/2021) dini hari, melansir Tribun Timur.

Gempa juga mengakibatkan padamnya jaringan listrik di daerah Mamuju.

RS ambruk, pasien terindih bangunan

Dampak lainnya, bangunan RS Mitra Manakarra, Mamuju juga ambruk akibat gempa.

Dilaporkan ada enam orang pasien dan keluarga terjebak dalam reruntuhan rumah sakit.

Bangunan yang untuh menindih tubuh salah seorang pasien.

Evakuasi sulit dilakukan lantaran puing bangunan yang menindih tubuh mereka tak mudah disingkirkan.

BPBD Mamuju pun mendirikan tenda bagi pasien di halaman Rumah Sakit Mitra Manakarra.

"Pihak rumah sakit meminta agar didirikan tenda sementara untuk merawat pasien dari lantai dua dan lantai tiga. Gempa tersebut membuat para pasien panik sehingga mereka keluar ke halaman rumah sakit untuk menyelamatkan diri," kata Ali Rachman, seperti dilansir Antara.

Perawat RS Mitra Manakarra mengatakan, belum bisa memastikan sampai kapan para pasien tersebut akan dikembalikan ke ruang perawatan.

"Mereka (pasien) tidak mau masuk ke ruang perawatan dan meminta dirawat di sini saja. Jadi, kami tidak bisa juga memaksa sebab bisa berdampak pada psikologi para pasien sehingga kami meminta BPBD untuk mendirikan tenda. Ada beberapa dinding tembok rumah sakit yang retak. Kami belum bisa memastikan kerusakan sebab saat ini masih sibuk menangani pasien," kata salah seorang perawat Rumah Sakit Mitra Manakarra.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Junaedi, Himawan | Editor : Khairina) Antara

https://regional.kompas.com/read/2021/01/15/10451111/sederet-fakta-gempa-majene-3-tewas-kantor-gubernur-ambruk-dan-pasien-rs

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke