Meski begitu, Khofifah disebut tak membutuhkan vaksin Covid-19 karena sudah pernah terinfeksi.
"Karena Ibu Gubernur pernah positif Covid-19, secara otomatis tak lagi membutuhkan vaksin Covid-19, karena antibodinya sudah terbentuk," kata Ketua Tim Kuratif Satgas Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi di Kantor Gubernur Jatim, Jumat (8/1/2021).
Menurut Dirut RSU dr Soetomo Surabaya itu, vaksinasi bertujuan untuk menimbulkan antibodi.
Antibodi, kata dia, akan timbul secara alami jika tubuh pernah terinfeksi Covid-19.
Orang yang pernah terkonfirmasi Covid-19 bahkan bisa memberikan plasma darahnya untuk membantu penyembuhan pasien Covid-19.
"Jadi Ibu Gubernur nanti bisa mendonorkan plasma darahnya untuk pasien Covid-19," jelasnya.
Sebelumnya, Khofifah menyatakan dirinya positif terpapar Covid-19.
Kondisi tersebut diumumkan melalui akun instagram pribadinya @khofifah.ip pada Sabtu (2/1/2021) pukul 17.00 WIB.
Dalam rekaman video yang diterima Kompas.com dari Biro Humas Pemprov Jatim Sabtu malam, Khofifah menjelaskan menjalani tes swab pada Kamis (31/12/2020). Hasil tes itu keluar keesokan harinya.
"Kemarin siang saya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab sehari sebelumnya," kata Khofifah.
Sepekan sebelum dinyatakan positif Covid-19 atau pada 26 Desember 2020, Khofifah juga menjalani tes swab dan dinyatakan negatif Covid-19.
"Oleh sebab itu untuk siapa saja yang merasa pernah kontak erat dengan saya sejak 27 Desember 2020, juga mohon kiranya melakukan tes swab," terang Khofifah.
https://regional.kompas.com/read/2021/01/08/23235721/pernah-terinfeksi-covid-19-gubernur-khofifah-tak-perlu-divaksin