Salin Artikel

20 Terduga Teroris di Makassar Dipantau Sejak 2015, Sering Latihan Tembak dan Naik Gunung

Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan bahwa MR bersama beberapa terduga pelaku yang ditangkap merupakan bagian dari ratusan jemaah yang telah dibaiat oleh ISIS tahun 2015 silam.

Mereka dibaiat di Pondok Pesantren Ar Ridho pimpinan Basri di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Selain mengadakan kajian tertutup yang berpusat di Villa Mutiara, Merdisyam juga menyebut, kelompok terduga teroris ini sering mengadakan latihan tembak dan naik gunung untuk melatih fisik mereka.

Kegiatan ini mereka lakukan sejak Oktober 2020.

"Kelompok Mutiara secara rutin melakukan latihan tembak dan naik gunung atau dalam istilah melakukan idad," ujar Merdisyam.

Selain keterlibatan dalam pendanaan pelaku bom bunuh diri di Filipina, terduga pelaku yang ditangkap juga merupakan fasilitator pelarian Andi Baso, terduga pelaku pengeboman gereja Oukomene di Samarinda pada 2017.

"Dari pergerakan dapat diketahui bahwa kelompok ini sudah melakukan persiapan baik fisik maupun kempuan dengan melaksanakan idad," ucap Merdisyam.

Sebelumnya diberitakan dua orang yang diduga teroris tewas saat ditangkap tim gabungan Densus 88 Mabes Polri bersama tim gegana Polda Sulsel dan aparat Polrestabes Makassar di Jalan Boulevard, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Rabu (6/1/2021) pagi.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana mengatakan dua terduga teroris tersebut merupakan jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berinisial MR dan SA.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/07/16155181/20-terduga-teroris-di-makassar-dipantau-sejak-2015-sering-latihan-tembak-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke