Wali Kota Probolinggo Menangis Tersedu-sedu: Saya Merasa Kehilangan...

Jenazah Subri mendapat penghormatan terakhir sebelum dimakamkan.

Shalat jenazah yang menerapkan protokol kesehatan itu berlangsung khidmat di tengah gerimis. 

Shalat diikuti sejumlah pejabat, staf pemkot, keluarga Subri, tokoh masyarakat, dan warga sekitar.

Selama shalat berlangsung, jenazah Subri berada di dalam ambulans yang didampingi petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Dalam sambutannya, Wali Kota Hadi mengaku sangat kehilangan sosok Subri.

"Saya merasa kehilangan," kata Hadi yang terhenti berbicara karena menahan tangis. 

Sekitar satu menit berlalu, Hadi melanjukan sambutannya sambil menangis tersedu-sedu.

Kesediahan Hadi bukan tanpa alasan. Selama dua tahun terakhir, Hadi hampir setiap hari berdiskusi dan bermusyawarah bersama Subri untuk membahas pembangunan dan kemajuan Probolinggo.

Selama ini, mereka saling mengisi dan melengkapi dalam memimpin Kota Probolinggo.

Subri, kata dia, juga sosok yang bersungguh-sungguh menjalankan amanah dan tugas sebagai wakil wali kota. 

Subri disebut sebagai sosok yang bertanggung jawab.

Ia menanggap Subri sebagai sahabat dan mitra kerja terbaik dalam menunaikan tugas setelah dilantik pada 2018.

"Bukan hanya keluarganya, saya juga merasa kehilangan. Tapi rupanya beliau sudah dipanggil oleh Allah. Kami mohon masyarakat memaafkan dan mendoakan beliau. Semoga khusnul khotimah dan amal ibadahnya diterima di sisi-Nya," ujar Hadi.

Usai disalati, mobil jenazah Subri menuju area pemakaman keluarga di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran.

Sebelumnya, setelah dirawat beberapa hari di RSUD dr Soetomo Surabaya karena mengidap Covid-19, Wakil Wali Kota Probolinggo HMS Subri meninggal Rabu (9/12/2020).