Salin Artikel

Akhir Kisah Tukang Bakso Ditendang Petugas Keamanan gara-gara Harga, Laporan Dicabut dan Pilih Jalan Damai

Penyebab penganiayaan itu adalah salah paham masalah harga bakso.

Sempat melaporkan insiden itu ke Polresta Jambi, korban Iwan akhirnya mencabut laporannya ke polisi.

Bahkan korban yang ditendang hingga terpental sempat menolak tawaran ganti rugi uang dari keluarga pelaku.

Ini perjalanan kisah penendangan tukang bakso hingga berakhir damai.

Sebagai tulang punggung keluarga, Iwan harus meninggalkan istri dan dua anak di Bandung untuk mengais rezeki di Jambi.

Iwan pun bekerja pada seorang pemilik usaha bakso di Jambi.

Tetapi baru dua bulan bekerja, Iwan justru ditendang oleh seorang pembeli bernama Aswin pada Sabtu (28/11/2020).

Aswin mendatangi Iwan menggunakan mobil mewah dan memesan bakso.

Namun setelah menghabiskan bakso, Aswin merasa ditipu karena diminta membayar Rp 40.000.

Padahal menurut pengakuan Iwan, harga itu memang sesuai dengan bakso empat porsi yang dibeli Aswin.

Iwan memang menggabungkan empat porsi bakso itu ke dalam dua mangkok. Tetapi Aswin mengira bakso yang ia makan hanya dua mangkok.

Saat ditagih bayaran, Aswin malah emosi dan menendang Iwan hingga terpental dan jatuh.

"Saya minta kurangnya, dia langsung marah tidak jelas, ngancam bilang jangan macam-macam sama saya, dan dia langsung tendang dada saya," kata Iwan.

Lapor ke polisi, Aswin ditangkap

Iwan kemudian diajak oleh pemilik usaha bakso, Muhammad Junaidi untuk melakukan visum dan melaporkan insiden itu ke Polresta Jambi.

Sebab, pemilik telah mengetahui kejadian itu dari sebuah video viral yang memperlihatkan Aswin menendang Iwan.

Menyusul laporan tersebut, polisi menangkap pelaku Aswin.

Kepada polisi, Aswin mengaku kesal karena bakso seharga Rp 10.000 dijual seharga Rp 20.000.

Aswin pun tidak melakukan perlawanan karena memang berencana menyerahkan diri.

Pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Kedatangan mereka adalah untuk meminta maaf.

Keluarga juga sempat menawarkan ganti rugi uang untuk berobat namun korban menolak uang tersebut.

"Tapi Pak Iwan menolaknya. Emang enggak mau nerima uang dari mereka," kata anak pemilik usaha Bakso Mas Nasib, Agus.

Meski menolak tawaran ganti rugi uang, Iwan ternyata tetap memilih jalan damai.

Alasannya, Iwan hanya ingin melanjutkan usaha dengan lebih nyaman. 

Pencabutan laporan tersebut menandakan bahwa kasus telah berakhir damai.

"Dari kita sendiri sebenarnya sudah siap mengirimkan perkara ini Kejaksaan. Namun dari kedua belah pihak sepakat melakukan perdamaian. Jadi kita utamakan restorative justive," tutur Kanit Reserse Kriminal Polresta Jambi, AKP Handreas.

Antara lain untuk mengatur emosi agar tidak berujung pada tindak pidana, seperti yang dilakukannya.

"Ini pembelajaran bagi saya termasuk dalam mengontrol emosi," kata Aswin.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jambi, Jaka Hendra Baittri | Editor: Abba Gabrilin, Aprilia Ika, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/08/07400721/akhir-kisah-tukang-bakso-ditendang-petugas-keamanan-gara-gara-harga-laporan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke