Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr Bayu Wibowo Ignasius mengatakan, warga yang terjangkit ISPA berasal dari Desa Sapiturang dan Desa Sumberwuluh.
"Jumlah 25 dari 200 pengungsi terkena ISPA ringan," kata Bayu, dikutip dari Surya, Senin (7/12/2020).
Diperkirakan jumlah penderita ISPA bisa meningkat, mengingat aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif.
Bahkan, beberapa kali gunung api itu masih sering mengeluarkan guguran lava.
"Apalagi magma yang keluar dari perut bumi itu masih banyak yang mengendap di lereng-lereng Semeru. Asap pasti muncul jika terjadi hujan," ujarnya.
Abu vulkanik dari Gunung Semeru berbahaya jika terhirup manusia karena memiliki kandungan zat berbahaya seperti hidrogen sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen dioksida (NO2).
Untuk itu, warga diimbau untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Tetap optimalkan penggunaan masker karena sekarang masker ada dua fungsi melindungi infeksi ISPA karena abu vulkanik maupun Covid-19," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: Puluhan Warga Lumajang Terdeteksi Kena Infeksi Saluran Pernafasan Akut Akibat Gunung Semeru Meletus
https://regional.kompas.com/read/2020/12/07/18354891/puluhan-warga-terjangkit-ispa-akibat-menghirup-abu-vulkanik-gunung-semeru