Salin Artikel

Cerita Duka Banjir Medan, Korban Mengaku Tak Bisa Berenang dan Takut Tenggelam

KOMPAS.com - Banjir bandang di Tanjung Selamat, Medan, Sumatera Utara, menewaskan setidaknya lima warga, Jumat (4/12/2020) dini hari.

Salah satu korban tewas adalah Satria Eka Winarya (18), warga Perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan.

Deni Marpaung, salah satu saksi mata yang terakhir kali bersama korban menceritakan, saat itu korban sempat mengaku tak bisa berenang dan takut tenggelam.

"Eka bilang gini, bang aku nggak pandai berenang, pegang aku nanti ya, bang. Terus aku sarani, abang kenapa ga buka jaket abang supaya tidak berat. Makanya ku bilang kalau ngga pandai berenang buka aja jaketmu siapa tahu tidak tahu berenang ya nggak berat kali," tuturnya seperti dilansir dari tribunmedan.id, Sabtu (5/12/2020).

Sementara itu, Humas Kantor SAR Medan Sariman Sitorus mengatakan, ada 5 orang ditemukan meninggal dunia akibat banjir yang terjadi di perumahan De Flamboyan, Jumat (4/12/2020).

"Korban yang meninggal dunia ada lima di antaranya satu anak-anak, 3 perempuan dan 1 pria," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (4/12/2020 sore.

Proses pencarian korban dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas Medan, mulai BPBD Pemprov Sumut, Arhanud, Koramil, Tagana, Kelompok Penggemar Kegiatan di Alam Bebas, Sangkala, Medan Rescue dan Partai Keadilan Sejahtera.

(Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro | Editor: Farid Assifa)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Pengakuan Saksi Lihat Satria Eka Sebelum Tewas, Bang Aku Nggak Pande Berenang

https://regional.kompas.com/read/2020/12/06/10580041/cerita-duka-banjir-medan-korban-mengaku-tak-bisa-berenang-dan-takut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke