Salin Artikel

Harga Gabah Anjlok Selama Pandemi, Petani di Polman Sampai Jual Emas untuk Modal Bertani

Mereka pun sampai menjual emas yang dibeli dari hasil tabungan selama bertahun-tahun untuk modal agar bisa kembali bertani.

Sejak virus corona merebak, harga jual gabah di tingkat petani Polewali Mandar hanya berkisar Rp 4.800 per kilogramnya.

Padahal, saat masa panen sebelumnya, satu kilogram gabah bisa dijual hingga Rp 5.200.

Keadaan itu yang menyebabkan sejumlah petani harus merelakan emasnya dijual ke toko di Pasar Regional Wonomulyo, Polewali Mandar.

Dia sebelumnya sempat coba-coba jadi pedagang untuk mengumpulkan modal bertani, tapi upaya itu gagal.

“Sekarang kan sudah musim tanam, ya sebagian hasil penjualan perhiasannya untuk modal turun sawah. Lainnya untuk belanja kebutuhan hidup,” kata Hartini saat ditemui di Pasar Wonomulyo, Rabu (2/12/2020).

Meski banyak petani yang menjual logam mulianya, pedagang emas di Polewali Mandar mengeluh.

Pasalnya, jumlah orang yang menjual emas bertolak belakang dengan jumlah pembeli emas.

Hamzah, seorang pedagang emas di Pasar Wonomulyo, mengatakan permintaan emas di tokonya turun sampai 70 persen.

“Bisnis emas sepi. Kebanyakan hanya menjual, yang membeli tidak ada," sebut Hamzah.

Saat ini, kata Hamzah, harga emas relatif mengalami penurunan.

Dia mencontohkan harga emas 23 karat yang sempat menyentuh Rp 900.000 per gram, kini Rp 850.000 per gram.

Sedangkan emas 22 karat yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 750.000 per gram, sekarang Rp 700.000 tiap satu gramnya.

Menurut Hamzah, harga emas mengalami penurunan sejak dua pekan terakhir.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/02/14261751/harga-gabah-anjlok-selama-pandemi-petani-di-polman-sampai-jual-emas-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke