Salin Artikel

Upaya YLP Membantu Napi Terorisme Kasim Khow agar Kembali Diterima di Masyarakat

Hal itu dilakukan Ali sebagai upaya ntuk membantu Kasim dalam usahanya kembali diterima di tengah masyarakat.

Diketahui Kasim merpakan narapidana terorisme (napiter) yang divonis 3,5 tahun penjara pada Mei 2019.

Kasim terbukti terlibat dalam pendistribusian bahan peledak kepada kelompok teroris di Poso.

Harusnya, Kasim bebas pada 11 Agustus 2021 dari Lapas Kelas I Surabaya Porong. Dia lalu mendapatkan remisi 6 bulan 15 hari, sehingga waktu bebas dimajukan menjadi 28 Januari 2021.

Namun, Kasim kemudian dibebaskan lebih awal lagi, karena menjalani program Cuti Menjelang Bebas (CMB).

"Saya kebetulan punya kawan yang punya usaha pengecatan truk, pengelasan, ya bengkel lah. Dia akan saya masukkan di situ," ujar Ali Fauzi saat dihubungi, Senin (30/11/2020).

Keluarga Kasim, kata Ali, yang berada di Maluku sudah menghubungi dirinya pada Minggu (29/11/2020) malam.

Pihak keluarga menyampaikan terima kasih atas upaya yang dilakukan oleh Ali bersama YLP.

Keluarga juga menitipkan pesan untuk menjaga Kasim agar tidak kembali terjerumus kepada komunitas lama.

Di mata Ali, sosok Kasim yang sudah bersama dirinya selama dua hari ini merupakan sosok yang supel dan cukup menikmati kebebasan yang diterimanya saat ini.

Kendati memang Kasim masih harus melalui program CMB yang disyaratkan dengan Ali sebagai pihak penjamin.

"Tadi pagi saya ajak jalan-jalan ke pasar hewan, dan dia terlihat menikmati. Bagaimana dia enjoy, gembira, yang terpenting itu ada trust, dan dia sangat percaya kepada kami yang ada di Lingkar Perdamaian," kata Ali.

Bersama dengan anggota lainnya, Ali ingin menjadikan YLP sebagai yayasan yang bergerak di bidang control flow integrity (CFI), yang coba untuk menjauhkan mantan napi terorisme dari sifat-sifat destruktif.


Saat ini sudah ada 95 mantan napi terorisme yang ikut bergabung dalam YLP yang diketuai oleh Ali. Termasuk 17 mantan kombatan.

Potensi mereka coba dikembangkan dalam menggeluti usaha agar kembali diterima di tengah masyarakat.

"Saya sendiri ada usaha kebun kurma, kami ajarkan budidaya kurma. Tapi banyak juga yang saya titipkan pada sahabat yang punya usaha, seperti Kasim. Sebab kalau semua di sini, tidak mampu menampung kita," tutur Ali.

Ali bersyukur, banyak pihak yang membantu dirinya dan YLP dalam memberdayakan mantan napi terorisme tersebut.

Termasuk pemerintah dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

https://regional.kompas.com/read/2020/11/30/17422521/upaya-ylp-membantu-napi-terorisme-kasim-khow-agar-kembali-diterima-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke