Salin Artikel

5 Kisah Ibu Melahirkan Saat Perjalanan, Persalinan di Kapal Laut hingga Mobil Patroli Polisi

Persalinan dibantu seorang penumpang yang berprofesi sebagai dokter yakni Marthina Setiawati Randabunga. Anastasia kemudian melahirkan di kursi bagian belakang pesawat secara normal.

Setelah berkoordinasi dengan dokter, pilot pesawat memutuskan mendarat di bandar udara terdekat yakni Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, ibu hamil yang kehamilannya sehat dan tidak ada komlikasi dinyatakan aman untuk terbang hingga usia kehamilan 37 minggu.

Disebutkan jika bahaya serius dari penerbangan di trimesters tiga kehamilan adalah persalinan prematur. Karena itu, biasanya pihak maskapa tak mengizinkan wanita kehamilan di atas 36 minggu untuk terbang.

Sementara itu The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) dari Inggris mengatakan terbang saat hamil tidak berbahaya untuk kehamilan berisiko rendah.

Namun efek samping tetap ada seperti kaki bengkak, masalah telinga hidung karena perubahan tekanan udara serta mabuk parah.

Terbang jarak jauh selama empat jam atau lebih dapat meningkatkan risiko terkena deep vein thrombosis (DVT) yang membuat terbentuknya bekuan darah di kaki atau pelvis

Selain Anastasia Geavani yang melahirkan di atas pesawat, beberapa ibu di wilayah Tanah Air juga melahirkan saat menempuh perjalanan.

Berikut 5 kisah ibu melahirkan di perjalanan yang dihimpun oleh Kompas.com:

Novi melahirkan saat perjalanan dari Batam menuju Kuala Tunggal. Bersama sang suami, Irama, Novi berencana pulang ke Palembang.

Mereka pulang melalui jalur laut dengan KMP Satria Pratama yang berangkat dari Pelabuhan Telangga, Punggur, Batam menuju Pelabuhan Roro Kuala Tungkal.

"Enggak disangka, Allah berkehendak lain, (istri) melahirkan di kapal. Waktu mau melahirkan prosesnya dibantu ibu Hj Ndut," kata Irama yang mengaku panik saat tahu sang istri akan melahirkan.

Oleh sang kapten kapal, bayi tersebut diberi nama Fajar Satria Pratama yang dimabil dari nama KMP. Kata Fajar disematkan karena bayi tersebut lahir di pagi hari.

Selain itu, Kapten Kapal KMP Satria Pratama Surya Mukthar mengatakan, sang bayi juga mendapatkan fasilitas gratis naik kapal seumur hidupnya. Hadiah ini diberikan oleh PT. Jembatan Nusantara, perusahaan yang menaungi perkapalan.

"Gratis naik kapal seumur hidup di lintasan atau jurusan Kuala Tungkal- Batam maupun sebaliknya," kata dia.

"Sedangkan untuk lintasan lain seperti Merak-Bakauheni, Surabaya-Kalimantan dan lain sebagainya, bayi ini akan mendapatkan diskon seumur hidup," kata kapten kapal.

Ia berangkat bersama anak pertamanya.

Saat tiba di Babat, Lamongan ia mengeluh sakit dan berniat kembali pulang ke Tuban.

Namun saat bus tiba di pertigaan SMP Baureno, Bojonegoro, Siti melahirkan bayinya di dalam bus.

Warga pun segera melapor ke petugas medis di puskesmas terdekat. Bayi dan ibunya berhasil ditangani oleh tim medis puskesmas setempat dalam keadaan selamat.

"Bayinya selamat, saat kejadian langsung ditolong oleh tim medis puskesmas, ada juga petugas polisi di lokasi," ujar Kapolsek Baureno Iptu Suwaji.

Saat melahirkan di atas truk, Maria dibantu Priska Ani Lafania, bidan berstatus tenaga sukarela yang bekerja di Poskesdes Beadengar.

Awalnya Maria akan melahirkan di rumahnya. Namun karena kondisi kesehatannya, Maria harus dibawa ke Poskesdes Golo Mondo yang memiliki fasilitas lebih lengkap dan jaraknya lebih dekat.

Karena tidak ada kendaraan lain dan kondisi jalan rusak, Maria akhirnya dibawa menggunakan mobil dump truk menuju Puskesmas Golo Mondo didampingi oleh keluarganya.

Sementara Bidan Priska bersama rekannya mengikuti dari belakang menggunakan sepeda motor.

Baru berjalan 200 meter, tiba-tiba truk berhenti karena Maria sudah hampir melahirkan bayi. Menurut Priska, ketuban Maria pecah dan kepala bayi sudah di luar.

"Saat itu, saya tidak sedikit pun takut atau panik. Saya hanya berpikir yang penting saya bekerja sesuai prosedur. Sehingga saya bisa menanganinya dengan baik," ungkap Priska.

Untuk memudahkan mengeluarkan plancenta, Priska memilih memindahkan pasien itu ke pondok milik warga yang berada dekat jalan.

"Puji Tuhan, ibu dan anak dalam keadaan selamat dan aman. Saya senang sekali bisa menolong mereka," ujar Priska.

Sri awalnya dibonceng suaminya, Melki Kause (22) menuju ke RS Sanjiwani di kawasan Batubulan, Gianyar.

Namun karena Sri tak kuat, mereka berhenti di Jalan Gajah Mada. Kebetulan ada empat polisi dari Plsek Blahbatu yang melintas.

Mereka kemudian menaikkan Sri ke atas mobil polisi dan dilarikan ke RS Sanjiwani.

Belum sampai di rumah sakit, Sri melahirkan bayiny di atas mobil patroli tanpa dibantu tenaga medis.

"Lahirannya di atas mobil polisi, tepatnnya di jembatan kembar Jalan Bypass Dharma Giri Buruan Gianyar," kata Kapolsek Blahbatuh, AKP Yoga Widyatmoko, Senin (3/8/2020) pagi.

Unit patroli langsung membawa ibu dan bayinya tersebut ke Rumah Sakit Sanjiwani untuk mendapatkan penanganan medis.

"Bersyukur, bayi dan ibunya sehat. Unit patroli langsung mambawa ibu dan bayinya ke RS," kata Yoga.

Pesawat tersebut lepas landas dari Bandar Udara Internasional Sentani pukul 13.35 WIT.

Sekitar 50 menit perjalanan, seorang penumpang meminta bantuan awak kabin karena mengeluh sakit perut dan meminta air putih hangat.

Anastasia ternyata akan melahirkan. Ia kemudian dibantu salah satu penumpang yang berprofesi sebagai dokter yakni Marthina Setiawati Randabunga.

Sebelum membantu persalinan, Marthina menunjukkan identitas resmi serta dokumen pendukung lainnya.

Proses persalinan penumpang dilakukan di kursi bagian belakang pesawat secara normal. Ibu dan anak dalam keadaan sehat.

Setelah berkoordinasi dengan dokter dan awak kabin, pilot memutuskan untuk pengalihan pendaratan ke bandar udara terdekat yakni Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon, Maluku (AMQ). Pesawat mendarat pukul 15.49 WIT.

Setelah pesawat parkir pada tempatnya dan pada posisi sempurna, petugas layanan darat Lion Air bersama tim medis segera mengevakuasi Anastasia dan bayi yang baru dilahirkan untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

Lion Air penerbangan JT-797 kembali mengudara dari Bandar Udara Internasional Pattimura pada pukul 16.30 WIT.

Pesawat tiba di tujuan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin pada pukul 17.15 WITA.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dhorothea, Nansianus Taris, Imam Rosidin | Editor: Lusia Kus Anna, Pythag Kurniati, David Oliver Purba, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/19/14440051/5-kisah-ibu-melahirkan-saat-perjalanan-persalinan-di-kapal-laut-hingga-mobil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke