Salin Artikel

Terduga Teroris di Sentul Ditangkap Saat Sedang Bersepeda

Kompas.com mendatangi lokasi penyergapan terduga teroris di kawasan Sentul itu, Rabu (18/11/2020).

Rumah terduga teroris itu tampak tidak dipasangi garis polisi.

Sejumlah kendaraan terlihat datang ke rumah terduga teroris tersebut.

Diketahui bahwa mereka adalah kerabat pemilik rumah.

Warga di perumahan elit tersebut masih terus memperbincangkan terkait peristiwa penangkapan terduga teroris tersebut.

Warga terus bertanya-tanya mengenai aksi sejumlah petugas kepolisian menangkap pria yang biasa dipanggil haji.

Seorang warga bernama Idris mengaku kaget dengan kejadian pada Rabu pagi itu.

Dia mengaku melihat banyak sekali mobil di depan gerbang perumahan tersebut.

Saat itu, Idris hendak ke sekolah sambil mengantar sang istri.

Namun, ia terkejut karena ada satu orang yang terlihat dibawa ke dalam mobil oleh sejumlah petugas berperawakan besar dan tegap.

"Itu saya sempat menyaksikan penangkapannya, sekitar jam 08.00 lah itu di depan gerbang. Warga di sini juga pada enggak ngerti itu kasus apa, karena tiba-tiba saja gitu (ditangkap)," kata dia.

Idris juga tidak begitu mengenal pria yang disebut-sebut sebagai terduga teroris itu.

Idris merupakan seorang guru yang sehari-hari datang memberi soal lewat virtual ke sekolah TK yang kebetulan berdekatan dengan rumah pelaku.

Saat proses penangkapan, menurut Idris, senyap dan berlangsung singkat.

Petugas juga sempat meminta warga untuk segera masuk ke perumahan tersebut.

"Enggak ada seragam hitam-hitam, pakai kaos saja ditambah mobilnya banyak banget. Saya enggak tahu juga itu Densus apa bukan," kata Idris.


Ditangkap saat bersepeda

Sementara itu, Kepala Keamanan Mutiara Sentul Estate Muhtadin membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di gerbang perumahan.

Dia menyebut, saat itu terlihat sejenis mobil ranger sedang parkir di depan gerbang perumahan sekitar pukul 06.00 WIB

Namun, tak satu pun mobil itu masuk ke dalam. Sejumlah petugas kepolisian hanya terlihat menunggu.

"Itukan mereka (polisi) sudah datang jam 06.00 di sini. Jadi penangkapannya di depan gerbang bukan di rumahnya," kata Muhtadin.

Muhtadin mengaku datang ke lokasi sejak pukul 06.00 WIB.

Saat itu petugas masih melakukan penjagaan ketat.

Dia menyebut bahwa pelaku ditangkap sekitar pukul 08.00 WIB, dalam kondisi sedang berolahraga.

"Jadi dia (AYR) ditangkap pas lagi olahraga, sepedaan. Sudah enggak sempat lagi dia ganti baju, langsung dibawa gitu ke dalam mobil, kondisinya pakai kaos olahraga itu," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 menangkap seorang terduga teroris berinisial AYR di Sentul, Bogor, Rabu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menuturkan, AYR merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

“Tepatnya di depan gerbang Kampung Mutiara, Sentul, Bogor, tim Densus 88 menangkap terduga pelaku terorisme atas nama AYR,” ujar Awi di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu.

Menurut dia, AYR menjabat sebagai kepala iqtishot bithonah, sebuah sub bidang dalam kelompok JI yang berisi para pengusaha.

Awi menuturkan, pengusaha yang berada dalam sub bidang tersebut berperan sebagai donatur kelompok JI.

“Di mana dana yang terkumpul tersebut salah satunya digunakan untuk membiayai pengiriman sekitar 80 orang anggota JI ke Suriah untuk mengikuti pelatihan militer,” ucap Awi.

Peran AYR lainnya yakni diduga menjabat sebagai Sekretaris III di Organisasi Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Bogor pada 2015.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/18/21420931/terduga-teroris-di-sentul-ditangkap-saat-sedang-bersepeda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke