Salin Artikel

Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Jateng Tertinggi, Dinkes Sebut karena Gencar Tes Massal

SEMARANG, KOMPAS.com - Penambahan kasus positif Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah menjadi yang tertinggi di Indonesia pada Jumat (13/11/2020).

Berdasarkan laporan harian Satgas Covid-19, Jawa Tengah tertinggi dengan penambahan kasus positif sebanyak 1362 orang, 324 sembuh, dan 32 orang meninggal dunia.

Sedangkan, DKI Jakarta berada di urutan nomor dua dengan penambahan kasus positif sebanyak 1033 orang, 977 sembuh dan 16 orang meninggal dunia.

Selanjutnya disusul Jawa Barat di urutan nomor tiga dengan penambahan kasus positif sebanyak 801 orang, 380 sembuh dan tujuh orang meninggal dunia.

Sementara di seluruh Indonesia tercatat ada penambahan 5.444 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Penambahan 5.444 orang ini merupakan hasil dari pemeriksaan spesimen sebanyak 42.333 dari 37.892 orang dalam satu hari.

Dengan demikian, hingga hari ini tercatat ada 457.735 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan penambahan kasus positif Covid-19 di Jateng itu terjadi karena gencarnya tes massal.

"Jumlah temuan kasus baru seiring dengan jumlah test yang kita kerjakan," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (13/11/2020).

Dalam sepekan terakhir, kata dia, tim kesehatan di kabupaten/kota telah melakukan upaya tracing dan tes massal secara masif.

"Seminggu terakhir teman-teman puskesmas melakukan tracing dan tes secara masif dan terstruktur," ungkapnya.

Dia menyebut dalam sehari tim kesehatan melakukan tes uji spesimen kepada ribuan warganya hingga melebihi standar harian WHO.

Dari tes uji spesimen tersebut ditemukan penambahan kasus baru sebanyak 80 persen berstatus orang tanpa gejala (OTG).

"Rata-rata per hari 9.500 test PCR atau hampir dua kali standar harian WHO. Dari kasus baru ditemukan 80 persennya OTG," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh kepala daerah di wilayahnya agar tidak perlu takut meningkatkan tes Covid-19.

“Sekarang kita kejar terus (peningkatan testing), jadi sekarang bupati-bupati menjadi lebih peduli,” katanya dalam siaran pers, Kamis (12/11/2020).

Ganjar menegaskan pemerintah di kabupaten/kota saat ini harus bisa bersikap antisipatif dan prediktif.

Antisipatif dalam hal ini yakni dengan memprioritaskan kelompok rentan yakni yang memiliki komorbid.

“Siap-siap sendiri per kabupaten kota, karena mesti prediktif dan antisipatif. Jadi tiap kabupaten kota kita minta untuk peduli, enggak papa tes makin banyak maka akan lebih banyak juga yang diketahui, setelah diketahui maka langkah selanjutnya adalah dijaga supaya sembuh,” tegasnya.

Sebelumnya, disebutkan bahwa kasus Covid-19 di Jawa Tengah naik 49 persen pada periode 26 Oktober-1 November.

Meski demikian, Ganjar mengklaim kenaikan tersebut sebanding dengan jumlah tesnya.

“Kita sudah prediksi akan terjadi ledakan, karena memang ini resiko yang kita siap ambil. Kami juga sudah sampaikan kepada staf, maka tolong ini gaspol. Semua dilakukan termasuk testing,” tutur Ganjar.

Ganjar menjelaskan, pada 8 November lalu angka testing sempat menurun hampir separuh dari rata-rata harian di Jateng.

Namun, sejak tanggal 9 jNovember umlah tes ada di angka 8.000 sampai 9.000 tes per hari.

“Kita mencoba untuk tetap menghitung peluang-peluang yang kira-kira bisa kita manfaatkan untuk pengendalian. Saya bilang sekali kagi jangan pernah takut soal datanya meledak atau tidak, tapi testing terus lebih banyak lagi,” tegasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/13/22112401/penambahan-kasus-positif-covid-19-di-jateng-tertinggi-dinkes-sebut-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke