Salin Artikel

DPRD Jember: Apa Sih Pekerjaan Gugus Tugas, Anggaran Besar, Lonjakan Covid-19 Luar Biasa

JEMBER, KOMPAS.com – Komisi D DPRD Jember menilai Satgas Covid-19 gagal dalam menyosialisasikan pencegahan penularan Covid-19.

Sebab, banyak warga yang masih tidak menerapkan physical distancing dan memakai masker. Padahal, anggaran penanganan Covid-19 sebanyak Rp 479, 4 miliar.

“Dengan anggaran yang besar, tidak secara otomatis menurunkan angka Covid-19 di Jember,” kata Sekretaris DPRD Jember Nur Hasan kepada BPBD Jember dalam rapat dengar pendapat, Rabu (11/11/2020).

Dia mengatakan, anggaran Covid-19 sebesar itu tak membuat perilaku masyarakat berubah.

Bahkan, warga pinggiran pedesaan juga masih banyak yang belum percaya dengan virus corona.

Akhirnya, mereka tidak menerapkan prokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.

Politisi PKS ini mencontohkan, banyak kegiatan di masjid yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari penyelenggaraan pengajian hingga shalat berjemaah.

“Banyak takmir masjid menganggap tak perlu ada physical distancing di masjid,” tutur dia.

Padahal, ketika tokoh masyarakat atau agama seperti kiai yang mengajak, banyak warga yang mematuinya.

Berbeda ketika seorang camat yang mengajak untuk penerapan protokol kesehatan.

Nur Hasan menilai, selama ini tidak ada sinergi antara Pemkab dengan para tokoh masyarakat.

Misalnya, mengajak para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menyerukan penerapan protokol kesehatan.


Namun, hal itu tidak dilakukan oleh Satgas Covid-19. Justru, mereka banyak membagikan bantuan sosial.

Seharusnya, lanjut dia, Satgas Covid-19 tidak hanya membagi bantuan sosial untuk masyarakat.

Namun, melakukan sosialisasi tentang kesadaran pencegahan Covid-19 sangat penting.

“Kalau cuma bagi sembako sangat mudah, siapa saja bisa,” tutur dia.

Nur Hasan mempertanyakan anggaran penanganan Covid-19 yang besar itu.

Kenapa tidak sesuai dengan perubahan perilaku dan tidak ada penurunan jumlah warga yang tertular virus corona.

“Apa sih pekerjaan gugus tugas ini, dengan anggaran besar, lonjakan Covid-19 minggu ini sangat luar biasa,” terang dia.

Sementara itu, Plt Kepala BPBD Jember sekaligus Sekretaris Satgas Covid-19 M Satuki mengaku sinergi dengan tokoh masyarakat memang masih rendah.

Untuk itu, pihaknya akan menindaklanjuti saran dari DPRD Jember.

“Sinergi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama kami catat untuk kami sampaikan pada ketua satgas,” ucap dia.

Dia menyebut, penanganan Covid-19 memang belum sempurna. Hal itu tidak hanya di Jember, namun juga di kabupaten lain di Indonesia.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/11/23124741/dprd-jember-apa-sih-pekerjaan-gugus-tugas-anggaran-besar-lonjakan-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke