Salin Artikel

Cerita Pensiunan TNI Kembangkan Tanaman Hias, Kewalahan Penuhi Permintaan Kios Selama Pandemi

Bermodal tekun dan sabar, pensiunan TNI AU itu sukses mengembangkan tanaman hias green fall yang laris manis di masa pandemi Covid-19.

Modal yang dikeluarkan Sugiono pun tak banyak. Hanya membeli media tanam dan pot, Sugiono mampu menyuplai 10 kios bunga setiap bulan. 

Kepada Kompas.com, kakek yang memiliki enam cucu ini menceritakan awal mula ketertarikannya menanam tanaman hias sejak empat tahun lalu.

Awalnya, Sugiono melihat tanaman green fall milik tetangganya yang menjuntai ke bawah. Saat itu, Sugiono sedang asyik memelihara bonsai.

“Saya melihat green fall milik tetangga saya kok bagus sekali. Kemudian saya tanyakan kepada pemiliknya dan diberitahu nama tanamannya green fall,” kata Sugiono di rumahnya, Jumat (6/11/2020).

Menurut Sugiono, dauh hijau muda segara yang menjuntai ke bawah itu membuat green fall cocok ditanam di pot tempel dinding atau pot gantung.

Saat mulai memanjang dan batangnya menutupi pot, tanaman hias itu makin memesona.

Mulai tertarik, Sugiono mencari tanaman hias itu di kios yang terdapat di Kota Madiun. Namun, ia tak menemukannya.

Ia pun menanyakan kepada tetangganya perihal tanaman itu. Tetangganya mengaku membeli secara online.

Satu batang green fall sepanjang 15 centimeter dibagi tiga, lalu disemai hingga tumbuh lebat dalam satu pot.

Pensiunan TNI AU itu memanfaatkan halaman depan rumahnya untuk mengembangkan tanaman hias itu.

Dari satu pot itu, Sugiono mengembangkannya menjadi 15 pot. Setelah memiliki belasan pot green fall, Sugiono menawarkan tanaman hias itu ke salah satu kios bunga di dekat Stadion Wilis Kota Madiun.

“Saat saya tawarkan pemilik kios langsung menyetujui dan memesan 10 pot green fall,” kata Sugiono.

Satu pot tanaman hias green fall gantung dijual seharga Rp 25.000. Sementara green fall dengan pot tempel tembok dijual Rp 30.000.

Selama setahun, satu kios itu menjadi pelanggan tetap tanaman green fall yang dikembangkan Sugiono. Pada tahun kedua, pengambilannya agak tersendat.

Tak ingin penjualannya macet, pensiunan Depo 60 TNI AU Lanud Iswahjudi ini menawarkan tanaman hiasnya kepada beberapa kios lain. Tak disangka, sembilan kios lain juga berminat menjualkan tanaman hias itu.

Selama pandemi Covid-19, Sugiono malah kewalahan melayani permintaan dari 10 kios tanaman hias itu.

Sebab, beberapa bulan terakhir tanaman hias green fall laku keras.


Sayangnya, Sugiono tak bisa berbuat banyak karena lahan yang dimilikinya sempit. Ia mengembangkan tanaman hias itu di halaman rumahnya di Kelurahan Kanigoro.

“Saat ini permintaan banyak tetapi belum bisa terpenuhi semua karena keterbatasan lahan yang saya miliki,” kata Sugiono. 

Dalam sebulan, Sugiono bisa menjual 60 pot tanaman hias dengan omzet jutaan rupiah. Bagi Sugiono, penghasilan itu telah membantu biaya hidup di masa pensiunnya.

Kini, pensiunan TNI AD itu mengajak warga lain mengembangkan tanaman hias green fall sehingga bisa mendapat penghasilan tambahan. Ia optimistis pasar tanaman hias tak akan mati seiring berkembangnya Kota Madiun.

Mudah dan Cepat

Menurut Sugiono, mengembangkan tanaman hias green fall tidak sulit. Hanya bermodal media tanam, sekam, pot, dan air. Tanaman itu, kata dia, harus rajin disiram.

Untuk menghemat media tanam, Sugiono mencampurnya dengan sekam. Hal itu, kata dia, tak akan mempengaruhi kesuburan tanah.

Setelah satu bulan, tanaman hias green fall yang sudah mulai tumbuh diberi pupuk secukupnya. Tanaman itu harus rutin disiram pagi dan sore.

“Green fall ini tanaman penyuka air. Jadi harus rajin menyiram pagi dan sore hari,” kata Sugiono.

Tak hanya itu, tanaman green fall harus terkena sinar matahari agar tumbuh lebih baik. Selain mengembangkan green fall, Sugiono juga menyemai krokot merah yang banyak menjadi buruan pecinta tanaman hias. 

https://regional.kompas.com/read/2020/11/09/10013251/cerita-pensiunan-tni-kembangkan-tanaman-hias-kewalahan-penuhi-permintaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke