Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Viral Foto Remaja Pemulung Baca Al Quran | Gempa Magnitudo 5,2 di Banten

Foto tersebut diambil saat Akbar berada di Jalan Braga Bandung. Remaja 16 tahun itu sudah 5 tahun lebih banyak tinggal di jalanan untuk mencari sang ibu.

Sementara itu di Banten, gempa bumi bermagnitudo 5,2 mengguncang Banten dan sekitarnya pada Kamis (5/11/2020) sekitar pukul 05.21 WIB.

Pusat gempa berada di di Samudera Hindia, 74 kilometer Barat Daya Bayah, Kabupaten Lebak, Banten dengan kedalaman 10 kilometer.

Saat gempa terjadi, cuaaca di sebagian besar wilayah Banten sedang hujan.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya.

Akbar adalah warga Garut. Sejak lima tahun terakhir di lebih banyak menghabiskan waktu di jalanan dengan bekerja sebagai pemulung untuk mencari sang ibu.

Akbar ditinggalkan ibunya yang akan pergi ke Arab saat ia berusia 8 bulan sementara sang kakak berusia 18 bulan.

Ia putus sekolah saat duduk di bangku kelas IV SD dan mengembara hingga ke Jawa Tengah hingga ke Lampung.

Setiap kali mengembara, ia selalu bawa bekal sarung dan Al Quran.

Dengan bekal itu, Akbar merasa tak pernah takut dan khawatir ke mana pun pergi.

"Kalau lapar di jalan nggak punya uang, saya ngaji saja, fokus sampai lapar hilang," katanya.

Sebelum meninggal,Ki Seno sempat merasakan tak enak badan. Bahkan dua bulan sebelum meninggal, dia sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena penyumbatan pembuluh darah.

Sebelum meninggal, tepatnya pada 2 November 2020, ia masih sempat menggelar streaming pentas wayang kulit.

Ki Seno dilarikan ke rumah sakit setelah kesakitan saat bersepeda pada Selasa (3/11/2020) malam.Ia juga sempat muntah sebelum dibawa ke UGD.

Petugas di RS menyatakan jika Ki Seno mengalami penyumbatan darah di jantung sekitar 100 persen.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, Ki Seno sempat dipindahkan ke ICCU.

Saat gempa terjadi, sebagian besar wilayah Banten sedang turun hujan.

Berdasarkan data dari BMKG, gempa berpusat di Samudera Hindia, 74 kilometer Barat Daya Bayah, Kabupaten Lebak, Banten di kedalaman 10 kilometer.

Meski tak berpotensi tsunami, getaran gempa dirasakan cukup kuat hingga wilayah Serang, Banten.

"Daerah Kibin terasa banget. Mau keluar pas buka pintu gemetaran enggak kuat," kata Sundari warga Kibin, Kabupaten Serang, saat dihubungi oleh Kompas.com.

"Sempat ke luar rumah hujan-hujanan karena takut," ujar Sundari.

Selain wilayah Serang Timur, warga di wilayah Gunung Sari, Anyer, hingga Cinangka juga merasakan adanya guncangan akibat gempa.

Massa dari mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram (BEM Unram) yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia menggelar demo di depan kantor DPRD NTB.

Mereka membawa surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang berisi kekecewaan karena Presiden menandatangani UU Cipta Kerja yang dinilai disusun secara amburadul dan tergesa gesa.

"Kami sangat kecewa atas apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi yang menandatangani UU Cipta Kerja saat rakyat di seluruh nusantara menolak undang-undang tersebut. Ini artinya hati nurani Presiden kita sudah mati," ujar Irwan, Ketua BEM Unram dalam orasinya.

Massa juga membawa poster tuntutan, spanduk, keranda mayat, serta ucapan belasungkawa yang bertuliskan "Turut Berduka Cita, Telah Meninggal Dunia Hati Nurani Presiden Republik Indonesia yang telah mengesahkan UU Cipta Kerja".

Ucapan bela sungkawa dilengkapi dengan foto wajah Jokowi yang kedua matanya dilubangi dan bertuliskan #mosi tidak percaya.

Video tersebut kemudian viral di media sosial. Ibu hamil di video tersebut adalah Tiyah warga Kampung Bitung, Desa Barunai.

Tak lama setelah mengunggah video tersebut, pemilik akun Badry Aldiansyah dibawa ke kantor polisi pada Selasa (3/11/2020) malam dengan alasan untuk menghindari amuk massa.

Menurut Rinaldi kakak ipar pemilik akun, awalnya adik iparnya dibawa ke Balai Desa Barunai sebelum dibawa ke kantor polisi.\

"Sekitar jam 20.00 adik saya dibawa ke Balai Desa Barunai, dikawal RT, ada polisi juga, lalu dibawa ke kantor polisi. Di balai desa kepala desa bilang alasannya diamankan takut diamuk massa," kata Rinaldi dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (4/11/2020).

Sementara itu Kapolsek Panggarangan, AKP Rohidi mengatakan pemilik akun dititipkan kepala desa setempat ke kantor polsek karena khawatir diamuk massa.

"Bukan diamankan, tapi dilindungi agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pihak warga yang pro ke kepala desa dengan pihak yang sebaliknya," kata AKP Rohidi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ari Maulana Karang, Rasyid Ridho, Fitri Rachmawati | Editor: Farid Assifa, Pythag Kurniati, Abba Gabrillin, David Oliver Purba, Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/06/05550041/-populer-nusantara-viral-foto-remaja-pemulung-baca-al-quran-gempa-magnitudo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke