Ibu Kota Kalimantan Barat itu diminta menutup sementara pusat keramaian untuk mencegah penularan virus corona.
“Selaku Ketua Satgas Kalbar (Kalimantan Barat), saya harap wali kota lebih gencar melakukan pencegahan. Tutup dulu semua tempat yang berpotensi terjadi kerumunan orang selama satu pekan,” kata Sutarmidji dalam keterangan resminya, Senin (2/11/2020).
Sutarmidji menyebut, Kota Pontianak telah masuk zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Sampai dengan saat ini, sedikitnya 529 orang terinfeksi virus corona di Kota Pontianak.
Sebanyak 337 pasien dinyatakan sembuh dan 16 orang meninggal dunia. Kemudian ada 137 pasien masih dalam perawatan dan karantina.
Sutarmidji mengatakan, jumlah kasus orang terjangkit virus corona di Kalimantan Barat meningkat tiga kali lipat.
Sedangkan, jumlah pasien meninggal bertambah empat kali lipat. Kebanyakan berasal dari Pontianak.
"Dari 22 kasus kematian di Kalbar, 16 orang dari Pontianak," sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menambahkan, pada Minggu (1/11/2020), terdapat tambahan 22 kasus virus corona.
Sebanyak delapan orang di antaranya harus mendapat perawatan dan isolasi di rumah sakit.
“Hingga total kasus corona di Kalbar berjumlah 1.675 orang. Ada 1.335 orang atau 79,7 persen sembuh. Meninggal dunia 21 orang,” kata Harisson.
Dua kasus kematian akibat Covid-19 terakhir, pasien mengeluhkan demam selama tiga hari, badan terasa lemah dan mengalami batuk serta sesak napas.
“Penanganan jenazah sesuai protocol Covid-19,” sebut Harisson.
Penulis: Kontributor Pontianak, Hendra Cipto
https://regional.kompas.com/read/2020/11/02/22583191/kasus-covid-19-melonjak-gubernur-kalbar-minta-pusat-keramaian-di-pontianak