Salin Artikel

Kisah Bidan Desa Dampingi Siswi SLB yang Diperkosa Orang Tak Dikenal hingga Hamil 5 Bulan

BLORA, KOMPAS.com - Tim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Blora, Jawa Tengah masih mendalami kasus dugaan rudapaksa yang mengakibatkan siswi kelas 5 SD di salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah hukumnya hamil 5,5 bulan.

Pihak keluarga korban didampingi pemerintah desa setempat sudah berupaya melaporkan kasus yang menimpa bocah perempuan penyandang tunarungu wicara serta tunagrahita tersebut, pada Rabu (21/10/2020) lalu.

"Kami masih periksa bukti dan sejumlah saksi. Untuk sementara baru keluarga yang kami mintai keterangan," kata Kasat Reskrim Polres Blora AKP Setiyanto saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis (22/10/2020).

Menurut Setiyanto, untuk mengungkap siapa pelaku yang tega menghamili korban, kepolisian menggandeng tenaga pendidik di SLB tempat korban menuntut ilmu.

Langkah tersebut diharapkan mampu mengorek keterangan dari korban melalui pendekatan persuasif.

"Namun kami masih kesulitan berkomunikasi. Mohon maaf korban cacat tuli, bisu dan sedikit keterbelakangan mental," ungkap Setiyanto.

 

Cerita bidan

Sementara itu, dihubungi terpisah, salah seorang bidan di kampung halaman korban, Wahyu Vera Apriliani mengatakan, pada 15 Oktober 2020 ia menerima laporan dari warga yang mencurigai dengan perubahan fisik korban.

Vera pun diminta untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Ketika saya periksa perutnya besar dan setelah saya test pack hasilnya 2 strip atau positif. Detak jantung bayinya juga terdengar jelas. Hasil tes kehamilan itu juga sudah saya sampaikan ke orangtuanya," tutur Vera kepada Kompas.com.

Keesokan hari, dengan inisiatif sendiri, Vera langsung membawa korban ke Puskesmas untuk pemeriksaan kehamilan atau antenatal care.

Langkah ini, kata dia, sudah lumrah dilakukan oleh ibu hamil untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisiknya.  

"Saya kasihan. Orang tuanya tidak mampu dan anaknya ketakutan. Usianya sudah 17 tahun namun memiliki keterbatasan sehingga seperti anak kecil. Saat saya bawa ke puskesmas, dia terus berpegangan ke saya dan nempel ke saya," terang Vera, Rabu malam.

Dijelaskan Vera, dari hasil pemeriksaan USG di Puskesmas dinyatakan usia kehamilannya sudah mencapai 22 minggu atau 5,5 bulan. Adapun perkiraan berat janinnya 543 gram.

"Kondisi ibu dan bayi sehat. Hanya ibunya alami trauma. Perkiraan sih bayinya lahir pada pertengahan Februari 2021. Hasil deteksi bayinya perempuan. Sudah tiga kali ini saya bawa ke Puskesmas Jepon untuk periksa kadar Hb, infeksi HIV, golda, sifilis dan lain-lain. Imunisasi juga sudah," kata Vera.

Vera yang merasa iba dan khawatir dengan kesehatan korban kemudian berusaha menyuplai kebutuhan gizi korban dari kantong pribadinya.

"Maaf ya orang tua korban tak berpendidikan dan hidup serba kekurangan sebagai petani hutan. Saya sudah izin pihak keluarga dan desa supaya korban setiap hari makan di rumah saya. Ini korban sedang makan di rumah saya. Untuk obat-obatan dan susu juga saya sediakan gratis," jelas Vera.

Mewakili pihak keluarga korban, Vera berharap pelaku segera tertangkap dan bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Semoga kepolisian bisa segera mengungkap kasus ini. Kasihan si adik ini," ujar Vera.

Untuk diketahui, seorang siswi disabilitas kelas 5 SD di salah satu Sekolah Luar Biasa di Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengalami trauma berat setelah diduga diperkosa hingga hamil 5,5 bulan oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya. 

Nasib tragis bocah perempuan penyandang tunarungu wicara serta tunagrahita tersebut mulai mencuat beberapa hari lalu setelah salah seorang gurunya datang berkunjung ke rumahnya untuk menyerahkan bantuan subsidi pendidikan selama pandemi Covid-19.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/22/19055131/kisah-bidan-desa-dampingi-siswi-slb-yang-diperkosa-orang-tak-dikenal-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke