Salin Artikel

Kronologi Demo Berujung Ricuh, Gas Air Mata ke Permukiman Membuat Warga Marah

Demonstrasi diikuti ratusan mahasiswa dari pelbagai universitas dan beberapa pelajar sejak pukul 12.00 WIB.

Mereka sempat membakar ban di simpang RRI dan melakukan aksi teatrikal. Selanjutnya pedemo lanjut masuk ke depan DPRD Provinsi Jambi.

Sementara mereka berorasi bergantian.

Di luar gerbang besar yamg menghubungkan jalan besar ke kantor DPRD dan kantor gubernur, beberapa rombongan pelajar dihentikan beberapa polisi berpakaian preman.

Namun pedemo yang berada di dalam pagar DPRD Provinsi keburu ditembaki gas air mata.

Aksi unjuk rasa kemudian pecah menjadi ricuh.

Kericuhan pecah saat pedemo di persimpangan Taman Anggresk Sri Soedewi, Telanaipura, Kota Jambi, ditembak gas air mata.

Kepolisian memukul mundur pedemo dan menyisir mahasiswa yang terpencar. Beberapa mahasiswa dipukuli dan ditangkap.

Tidak berhenti sampai di situ, pedemo masih terus dipukul mundur sampai Simpang Bank Indonesia dan terus ke Jalan RE Martadinata ke arah Sungai Kambang.

Pedemo sempat saling meneriaki dengan polisi di simpang BI. Beberapa batu dilempari pedemo.

Saling maki terjadi. Pedemo melempari polisi dengan batu dan kaca. Padahal pengendara masih ada yang melintasi simpang empat tersebut.

Pada satu kesempatan kepolisian menyerbu bersama motor dan sekalogus menembaki gas air mata.

Beberapa pedemo dipukuli dahulu ramai-ramai oleh polisi dan ditangkap.

Sementara itu, asap gas air mata pekat ditembakkan ke permukiman di depan SD Negeri 47 Kota Jambi.

Warga marah karena ditembaki gas air mata. Mereka sesak napas.

Bahkan, seorang warga lansia bernama Roslina langsung keluar rumah dan memarahi polisi.

“Kami ndak terima, kami ndak salah apa-apa terkena gas air mata. Itu ada orangtua lagi sakit. Aku tuntut kalian, polisi,” kata Roslina diikuti beberapa keluarganya.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/20/22585091/kronologi-demo-berujung-ricuh-gas-air-mata-ke-permukiman-membuat-warga-marah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke