Salin Artikel

Cerita GH Universal Hotel Pertahankan Semua Pegawai di Masa Pandemi, Sempat Tutup 50 Hari hingga Jualan Ketupat

Hunian hotel selalu tinggi, bahkan penuh. Begitu pun dengan pemesanan hotel, baik untuk individu maupun corporate mengalir deras. Awal tahun yang menjanjikan secara bisnis.

Tak berselang lama, tepatnya 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia.

Bak petir di siang bolong, keceriaan bisnis berubah drastis. Dalam sepekan, banyak tamu yang membatalkan pemesanan.

Hotel tutup 50 hari

Hanya dalam sepekan, bisnis anjlok, seiring dengan anjuran pemerintah untuk stay at home.

“Beberapa hari setelah Presiden mengumumkan kasus Covid-19 pertama, kami meeting. Saya bilang, kita memasuki periode krisis,” tutur Cita kepada Kompas.com di Bandung, Senin (12/10/2020).

Pertengahan Maret, hotel ditutup sementara. Selama itu, pekerja hanya datang ke hotel untuk beres-beres, menyiapkan berbagai strategi saat buka nanti, dan lainnya.

“Kita tutup selama 50 hari. Untuk mengurangi biaya operasional, pegawai bekerja dengan cara bergilir, 4 hari libur 3 hari masuk,” tutur dia.

Terpaksa kurangi gaji karyawan

Untuk membayar gaji pegawai dan biaya lainnya seperti listrik, GH Universal mengandalkan revenue dari Januari-awal Maret 2020.

Manajemen pun terpaksa mengurangi gaji karyawan. Namun, tak ada satu pun karyawan yang dipecat.

Untuk pegawai yang sangat terdampak pandemi Covid-19 dibantu dari uang DKM dan tabungan yang ada.

“Kita cairkan uang yang ada. Intinya bagaimana kita bersama-sama melewati ini semua,” ungkap Cita dengan berkaca-kaca.

Untungnya, tim saling mendukung selama masa krisis ini. Mereka bergandengan tangan, saling menguatkan satu sama lain.

“Kalau enggak didukung tim yang solid, saya pun akan limbung,” kata dia.

“Kami jual dalam bentuk paket. Per paketnya Rp 500.000 untuk 10 orang. Selain paket ketupat, ada cake, pastry, chinese food, dan lainnya. Alhamdulillah laku banget karena chef kita terkenal enak-anak makanannya,” imbuh dia.

Hingga Mei 2020, kabar baik datang. Wali Kota Bandung Oded M Danial mencabut PSBB Kota Bandung. Hotel kembali menerima tamu.

Ia menjadi angin segar. Sebab, jika PSBB diperpanjang, hotelnya pun akan sulit bertahan, apalagi ini hotel mandiri.

Walau belum stabil, setiap bulan terlihat perkembangan. Bahkan akhir pekan lalu, angka hunian tinggi.

“Kemarin ada yang nikah pula. Senang sekali, sampai pengin nangis setelah berbulan-bulan,” tutur dia.

Penyesuaian SOP, promosi via medsos

Kembalinya para tamu tentunya karena penyesuaian yang kita lakukan. Prosedur standar operasional (standard operational procedure/SOP) hotelnya berubah 70 persen.

Bahkan, ia tengah memesan alat pendeteksi kuman untuk membantu pencegahan berbagai kuman ataupun virus.

Sementara itu, Marcom Manager GH Universal Anti Purnamasari mengungkapkan, meski hotel tutup, pegawai tetap kerja.

“Saya tetap jalankan medsos. Itu ternyata ngaruh. Begitu hari pertama buka, udah ada (konsumen) yang nunggu, langsung check in,” beber dia.

Anti melihat, keberhasilan GH Universal bertahan selama pandemi tanpa satu karyawan pun yang dipecat karena kekompakan tim dan perhatian pemimpin.

“Kadang Ibu (Cita) ngasih BengBeng bertulisan semangat ya... Hal sederhana itu membuat semangat pegawai nambah,” tutur dia.

Ditambah acara pengajian atau motivator yang dihadirkan dalam acara virtual membuat tim GH Universal menangis dan termotivasi.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/14/07300061/cerita-gh-universal-hotel-pertahankan-semua-pegawai-di-masa-pandemi-sempat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke