Salin Artikel

Demo Tolak Omnibus Law di Sorong Ricuh, Massa Lempari Polisi dan Gedung DPRD dengan Batu

Massa dari mahasiswa yang tak diizinkan masuk untuk menemui anggota DPRD Kota sorong berusaha menerobos blokade polisi.

Mahasiswa semakin bertindak anarkistis melemparkan batu ke arah polisi.

Polisi memukul mundur massa dengan menembakan gas air.

Kericuhan yang terjadi pukul 14.30 WIT itu membuat sejumlah kaca di Gedung DPRD Kota Sorong pecah.

Selain itu pos pengamanan dirusak dan pintu gerbang masuk pos dirobohkan.

Kericuhan juga mengakibatkan dua mahasiswa mengalami luka di kaki akibat terkena lemparan batu dan satu orang mengalami sesak napas akibat gas air mata.

Situasi sempat kondusif beberapa saat. Namun, keadaan kembali tegang hingga meluas ke Jalan Sungai Maruni.

Massa kembali membakar ban dan memblokade ruas jalan. Sejumlah kendaraan diarahkan ke jalan alternatif.

Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, kericuhan terjadi disebabkan massa memaksa masuk ke gedung DPRD sehingga ada penindakan tegas untuk mendorong demonstran keluar.


Ary menambahkan, aksi kali ini tanpa pemberitahuan sehingga koordinator unjuk rasa akan dipanggil.

"Kemudian dalam situasi pendemi Covid-19 tidak ada kegiatan berkumpul massa agar tidak ada klaster baru. Mereka tetap memaksa (akhirnya) kita amankan dan kawal jalannya aksi demo," ujar Ary.

Ary menuturkan, pihak kepolisian sudah memprediksi bahwa ada beberapa siswa SMK dan orang-orang dari luar yang menyusup masuk untuk memanfaatkan situasi.

Polisi mengamankan sejumlah orang yang diduga melakukan pelemparan dan diketahui bukan mahasiswa.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/09/17413651/demo-tolak-omnibus-law-di-sorong-ricuh-massa-lempari-polisi-dan-gedung-dprd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke