Salin Artikel

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang di Bandara El Tari Kupang Wajib Pooling Test

Dari total kasus, sebanyak tujuh pasien meninggal, 268 orang sembuh, dan 132 pasien dirawat di sejumlah rumah sakit.

Meski begitu, Pemerintah Provinsi NTT tetap mengoperasikan bandara dan pelabuhan secara normal.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Pemprov NTT menggandeng Forum Academia NTT (FAN) untuk melakukan pooling test secara optimal. Hal itu dilakukan, untuk mengatasi keterbatasan hasil rapid test.

Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka mengatakan, pooling test merupakan pemeriksaan secara massal.

"Pooling test itu tes massal. Cara kerjanya yakni dengan gunakan air liur supaya hasilnya cepat dan juga murah," ungkap Isyak kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (29/9/2020).

Alat pooling test, kata dia, bisa dioptimalkan di seluruh bandara dan pelabuhan di NTT.

“Teman-teman kita di FAN NTT ini kan menemukan inovasi baru, terkait pengetesan cepat dan massal terhadap pelaku perjalanan yang disebut pooling test. Alatnya sudah ada, teman-teman sedang mengaturnya. Kita sudah berkoordinasi dengan mitra-mitra kita. Kalau hasil uji coba alat ini nantinya baik dan efektif, kita akan operasikan di seluruh bandara dan pelabuhan di NTT,” jelas Isyak.

Mekanisme tes

Isyak menjelaskan, mekanisme pooling test tersebut. Ia mencontohkan pooling test dilakukan di bandara.

Seluruh penumpang yang turun dari pesawat langsung melakukan pooling test. Hasil tes akan diketahui dalam tiga atau empat jam.


Sebelum melakukan tes, petugas mencatat alamat sleuurh penumpang. Sehingga, petugas bisa bertindak jika salah satu penumpang terpapar corona berdasarkan pooling test.

“Kita akan lakukan ujicoba alat ini pertama kali nanti di bandara El Tari. Kemarin, Minggu (27/9/2020), teman-teman FAN sudah berkoordinasi dengan General Manager Angkasa Pura untuk melihat kesiapan tempat simulasi di Bandara El Tari. Kita akan melakukan secara efektif sehingga tidak akan terjadi kerumunan dan penumpukan massa di bandara,” jelas Isyak.

Sejak penerapan new normal di NTT, pemprov tak tak memberlakukan rapid test atau swab test bagi pelaku perjalanan di dalam provinsi.

"Kecuali untuk pelaku perjalanan dari luar NTT atau perjalanan keluar NTT kita wajibkan rapid test dan mengisi Health Alert Card (HAC),” ujar dia.

Menurut Isyak, ada kecenderungan peningkatan kasus Covid-19 terutama dari para pelaku perjalanan yakni sekitar 90 persen.

Isyak menjelaskan alasan pemprov tak melakukan pembatasan atau penutupan bandara serta pelabuhan.

Sebab, kebijakan itu akan memepengaruhi sektor ekonomi di NTT. Apalagi, pertumbuhan ekonomi NTT terkontraksi sampai minus 1,96 persen pada kuartal kedua.

Isyak mengungkapkan, langkah yang diambil adalah mendorong mitra-mitra terkait seperti Angkasa Pura, Pelindo III, KSOP dan KKP agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/29/13333111/kasus-covid-19-meningkat-penumpang-di-bandara-el-tari-kupang-wajib-pooling

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke