Salin Artikel

"Jika Kiai Sepuh Saja Dipermainkan, apalagi Nanti kalau Diberi Kekuasaan"

KOMPAS.com - Sejumlah kiai sepuh di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, merasa dipermainkan oleh relawan pasangan calon (paslon) Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono.

Pasalnya, saat diundang acara diskusi mengenai Covid-19 di sebuah rumah makan pada Kamis (24/9/2020) lalu, mereka justru diklaim memberikan dukungan politik.

Terkait dengan hal itu, Ketua PCNU Kabupaten Semarang KH Ahmad Fauzan menyayangkan sikap dari oknum tak bertanggung jawab tersebut.

Sebab, cara yang dilakukan dianggap tidak memiliki etika dalam berpolitik.

Apalagi, nama Nahdlatul Ulama turut dicatut seolah telah memberikan dukungan terhadap paslon tersebut.

"Undangan ditujukan ke kiai sepuh, infonya ada tasyakuran, ada soal Covid, ternyata malah soal politik. Ini sangat tidak menghargai kiai sepuh," paparnya, Minggu (27/9/2020).

"Jika kiai sepuh yang seharusnya dihormati saja dipermainkan, apalagi nanti kalau diberi kekuasaan," kata Fauzan.

Senada juga disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Semarang KH Miftahudin.

Menurutnya, ia dan sejumlah kiai lainnya sengaja datang di acara tersebut lantaran diundang untuk diskusi masalah penanganan Covid-19.

Namun, di akhir acara pasangan Bintang-Gunawan datang dan mengajak foto bersama.

Tapi tak disangka, justru foto saat kehadirannya di acara itu justru menyebar di media online dan dianggap sebagai sebuah dukungan politik dari para kiai terhadap paslon tersebut.

"Kami tentu juga memiliki hak politik untuk memilih dalam pilkada, tapi jangan dibuat seperti itu, kami merasa cara-cara itu tidak pas," ungkapnya.


Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono, Nurul Huda saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu dengan acara tersebut.

Ia menduga acara itu digelar oleh para relawan. Sehingga, ia tidak bisa memberikan tanggapan terkait dengan munculnya kekecewaan dari para kiai.

"Kalau soal itu saya tidak bisa berkomentar karena acaranya saja saya tidak tahu," katanya saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Minggu (27/9/2020) malam.

"Kalau dari tim kampanye resmi tidak ada agenda pengumpulan kiai. Mungkin dari relawan yang mengadakan, saya tahu ada acara tersebut juga dari media," tambahnya.

Penulis : Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor : Aprillia Ika

https://regional.kompas.com/read/2020/09/28/11053921/jika-kiai-sepuh-saja-dipermainkan-apalagi-nanti-kalau-diberi-kekuasaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke