Salin Artikel

Ingin Hapus Stigma RS Jadi Tempat Penularan Covid-19, Begini Cara Bupati Madiun...

Bersama sejumlah pejabat, pria yang akrab disapa Kaji Mbing ini menggelar senam bersama seluruh tenaga medis dan pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun, Jumat (25/9/2020).

“Saya senam bersama tenaga medis dan pasien Covid-19 untuk mengubah stigma yang saat ini kental di masyarakat bahwa rumah sakit menjadi tempat penularan virus corona. Itu salah. Karena justru di rumah sakit prosedur penanganan pasien Covid-19 sangat ketat” kata Kaji Mbing.

Selain Kaji Mbing, senam bersama di halaman belakang RSUD Dolopo diikuti ratusan tenaga medis dan belasan pasien Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

Jarak antar peserta senam yang seluruhnya mengenakan masker sekitar dua meter. Sementara pasien Covid-19 yang mengikuti senam berdiri lebih jauh dari peserta umum.

Terdapat tali pembatasan sehingga pasien Covid-19 tak bisa menerobos masuk ke dekat tenaga medis dan rombongan bupati.

Menurut Kaji Mbing, munculnya stigma rumah sakit sebagai tempat penularan virus corona membuat warga takut berobat. Tak hanya itu, pasien yang dirawat di rumah sakit pun menjadi tidak nyaman dengan muncul stigma tersebut.

“Akibatnya orang-orang takut datang ke rumah sakit. Ketika ada ketakutan ke rumah sakit pasti ada keterlambatan penangananan dan ketidaknyamanan pasien yang datang kesini,” kata Kaji Mbing.

Kaji Mbing menegaskan, standar penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit sangat ketat. Ia mencontohkan setiap pasien yang masuk dilakukan penelusuran dan pemeriksaan sehingga ada pemisahan mana yang terpapar atau sebaliknya.

“Terkecuali ada pasien yang dinyatakan positif langsung dibawa ke ruang isolasi. Pasien pun tidak akan melalui pintu depan melainkan lewat pintu samping,” kata Kaji Mbing.


Tak hanya pasien yang ditangani, tenaga medis yang menangani juga diberlakukan prosedur yang ketat agar steril saat keluar dari ruang isolasi. Para tenaga medis harus mengenakan alat pelindung diri lengkap.

Tak hanya itu, sebelum pulang kerja, tenaga medis tersebut juga harus mandi dan mengganti pakaian.

Terhadap fakta itu, Kaji Mbing mengajak masyarakat menghapus stigma rumah sakit menjadi tempat penularan Covid-19.

Sehingga warga tak lagi takut dan tetap nyaman saat berobat.

Senada dengan Kaji Mbing, Direktur RSUD Dolopo, dr Purnomo Hadi menjamin penerapan ketat protokol kesehatan untuk penanganan pasien Covid-19.

Bahkan, RSUD Dolopo menyiapkan IGD khusus untuk mendiagnosa awal pasien yang dicurigai terjangkit Covid-19.

“Kami memiliki ruang IGD khusus covid-19. Setelah ada tanda-tanda pasien suspek covid-19 langsung kami bawa ke ruang isolasi,” kata Purnomo.

Di ruang isolasi itu, kata Purnomo, sudah disiapkan alat khusus untuk rontgen hingga pemeriksaan laboratorium khusus pasien Covid-19. Dengan demikian, alat-alat itu tidak digunakan untuk pasien umum.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/25/22191801/ingin-hapus-stigma-rs-jadi-tempat-penularan-covid-19-begini-cara-bupati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke